Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Dorong Masjid Makmurkan Rakyat, Singgung Banyak yang Antre Beras 5 Kg

Kompas.com - 02/03/2024, 07:21 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) mendorong masjid juga berperan untuk memakmurkan masyarakat di lingkungannya masing-masing.

Sebab, JK melihat banyak sekali masyarakat yang mengantre membeli beras, padahal hanya untuk beras 5 kg.

Hal tersebut JK sampaikan saat membuka Muktamar VIII DMI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Mulanya, JK mengungkit percakapannya dengan seorang Raja Arab Saudi beberapa tahun lalu.

Baca juga: Jika Didorong Jadi Ketua DMI Lagi, Jusuf Kalla Tak Akan Mundur

Dia menyebut, raja tersebut kaget ketika diberi tahu bahwa Indonesia memiliki 800.000 masjid.

"'Berapa masjid di Indonesia?' Saya bilang 800.000 Dia tanya ke penerjemahnya Bapak Wapres, 'Itu (JK) mengatakan 800.000 atau 8.000?' (Penerjemah bilang) '800.000, Yang Mulia'. Dan dia terkejut, langsung berjabat tangan dengan saya, 'You luar biasa'. Bukan saya luar biasa. Masyarakat umat yang luar biasa membangun sebegitu," ujar JK.

Lalu, JK menyinggung banyaknya masyarakat yang antre beras, padahal hanya demi membeli beras yang seberat 5 kg.

Dia mengatakan, banyak umat yang masih kesusahan saat ini.

"Kalau lihat hari-hari, malam-malam, sekarang ini banyak masyarakat kita hanya untuk membeli 5, 10 kilo beras. Siapa yang antre? Lihatlah 99 persen umat Islam yang pakai jilbab. Hanya hampir semua kesulitan sebagian besar umat," tutur dia.

Melihat fenomena antre beras tersebut, JK mendorong masjid-masjid turut berperan dalam memakmurkan rakyat.

Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Indonesia Terapkan Islam Moderat

Dengan begitu, kata dia, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah atau berzikir saja.

"Tapi bagaimana masjid memakmurkan masyarakatnya. Kita banyak instrumen zakat punya, ada pak kiai, ada BAZNAS, itu salah satunya. Karena kita harus mendukung itu. Tapi BAZNAS membagi dengan baik," ucap JK.

"Yang banyak mustahiknya beli beras antre satu km, tapi muzakinya dicari mana muzakinya, tidak ada, yang antre muzaki. Kalau kita (negara) maju, maka yang antre muzakinya," ujar Kalla.

Maka dari itu, JK mengingatkan bahwa tidak melulu masyarakat harus memakmurkan masjid, melainkan sebaliknya.

Dia turut meminta tidak ada perpecahan di Indonesia berhubung Pemilu 2024 sudah usai.

"Makin terpecah negara ini, makin masalah bangsa ini. Makin banyak masyarakat kita yang antre beras," ucap JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com