Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 10 Tahun Lalu Biaya Logistik 24 Persen, Sekarang Turun Jadi 14 Persen

Kompas.com - 22/02/2024, 11:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti biaya logistik di dalam negeri yang sempat mahal 10 tahun lalu.

Saat itu biaya logistik Indonesia berada di angka 24 persen, padahal biaya di negara lain hanya mencapai 9-12 persen.

Hal ini dikatakannya saat meresmikan pelabuhan Makassar New Port dalam kunjungan kerjanya ke Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).

Saat itu Jokowi memang tengah menekankan bahwa efisiensi logistik sangat penting di tengah ketatnya persaingan produk-produk antar negara.

Negara yang memiliki efisiensi yang paling baik, akan mampu memenangkan pertandingan dan persaingan.

"Saya ingat 10 tahun lalu biaya logistik kita di angka 24 persen, padahal di negara lain cuma 9-12 persen," kata Jokowi seperti yang ditayangkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Baca juga: Jarang Disadari, “Bocor Alus” Biaya Logistik Berikut Dapat Bebani Perusahaan

Kepala Negara mengungkapkan, mahalnya biaya logistik di dalam negeri disebabkan karena tidak ada integrasi antara satu kawasan dengan kawasan lain yang sepaket.

Misalnya kata dia, kawasan pelabuhan dengan industri maupun pabrik yang sarat pengiriman.

"Tidak terintegrasinya antara pelabuhan dengan pabrik-pabrik yang berada di jauh dari pelabuhan," ucap Jokowi.

Mengatasi masalah tersebut, mantan Wali Kota Solo itu lalu mulai mengintegrasikan semuanya.

Saat ini kata Jokowi, biaya logistik sudah turun 10 persen dari 24 persen.

Jumlahnya, hampir sama dengan negara lain meski sedikit lebih tinggi.

"Sekarang, biaya logistik kita turun kurang lebih 14 persen. Turun banyak. Tapi masih sedikit lebih tinggi dari negara lain. Maka ini jadi PR kita bersama," ucap dia.

Baca juga: Waktu Bongkar Muat Diklaim Semakin Cepat, tapi Biaya Logistik Masih Mahal

Selain masalah integrasi, pengepakan barang yang lama turut menjadi tantangan. Dahulu, lanjutnya, dwelling time atau waktu pembongkaran peti kemas hingga pengangkutan kembali berlangsung 5-7 hari.

Namun saat ini, dwelling time terpangkas menjadi di bawah 3 hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com