Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

Makan Siang Gratis Mulai dari Pinggiran

Kompas.com - 22/02/2024, 06:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERKARA makan siang gratis sebenarnya bukan kebijakan baru, karena pemerintah saat ini juga sudah memiliki kebijakan pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah (PMT AS), bahkan sejak 2010, meski tidak setiap hari dalam seminggu.

Sementara jika program ini sering diberikan untuk memperoleh dampak lebih luas, maka hasilnya bukan sekadar pemenuhan gizi tambahan, tetapi juga ketahanan pangan, produktivitas, kesehatan, perputaran ekonomi lokal yang berdampak untuk masa depan.

Makan siang di sekolah mempermudah pemberian akses makanan bergizi bagi anak-anak dari keluarga miskin yang sering kali kekurangan gizi akibat keterbatasan ekonomi.

Jika dilakukan setiap hari, maka kesehatan dan daya tahan tubuh mereka mampu terjaga, sehingga proses belajar mengajar memiliki pola seperti anak-anak lainnya dan tak terganggu urusan perut.

Di luar itu, setidaknya ada tiga hal yang bisa diurai, yaitu mengurangi beban pengeluaran meningkatkan kesehatan, menangani gizi buruk, hingga membuka peluang ekonomi di desa.

Dalam jangka pendek, pemberian makan siang gratis mampu mengurangi beban pengeluaran dalam satu hari untuk anak yang berasal dari keluarga miskin.

Memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan uang pada kebutuhan lain, seperti pendidikan dan kesehatan.

Dalam jangka panjang, peningkatkan gizi dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan pada anak-anak, sekaligus mencegah penyakit kronis saat dewasa.

Hal ini tergambar pada Publikasi Indikator Statistik Kesejahteraan Rakyat 2023, persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir dan pernah rawat jalan mencapai 35,16 persen.

Makan siang gratis juga mampu mengatasi kerawanan pangan, kelaparan, serta penderita gizi buruk. Bantuan makanan dapat membantu orang-orang yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan yang mereka butuhkan.

Sebagai gambaran, menurut Publikasi Statistik Potensi Desa (Podes), gizi buruk tersebar di 12.183 desa/kelurahan.

Bagi desa, penyediaan makan siang gratis perlu bekerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk membuka peluang peningkatan kesejahteraan.

Ketimpangan desa yang rendah dan turun dari 0,319 pada Maret 2021 menjadi 0,313 pada Maret 2023 bukan tanpa masalah, karena masa pemulihan ekonomi tidak serta merta terbukanya peluang kelompok atas.

Erward Lazear dan Sherwin Rosen (1984), dua ekonom asal Amerika Serikat (AS), menunjukkan bahwa ketimpangan pada tingkat tertentu menjadi indikasi peningkatan inovasi dan kewirausahaan.

Sehingga sumber makan siang gratis, membuka peluang wirausaha lokal untuk menjadi pemasok bagi sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com