Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ungkap Hasil Perbincangan dengan Jusuf Kalla dan Surya Paloh

Kompas.com - 16/02/2024, 14:37 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Pertemuan ketiganya itu berlangsung setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024.

“Kita diskusi tentang perkembangan saja. Perkembangan kemarin, memantau situasi, saling mencocokan pandangan,” ujar Anies di Masjid Al Alzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

Anies menyampaikan, mempunyai kesamaan pandang dengan  Jusuf Kalla dan Surya Paloh soal pelaksanaan Pilpres 2024.

Baca juga: H+2 Pencoblosan, Anies Shalat Jumat di Masjid Al Azhar

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, yang terpenting adalah mengumpulkan berbagai data dan fakta jika ada indikasi kecurangan.

“Mengumpulkan fakta-fakta sehingga nanti ketika kita berbicara, menyampaikan sikap, itu berdasarkan pada fakta,” kata Anies.

Selain itu, Anies menekankan bahwa yang terpenting baginya bukan siapa yang memenangkan Pilpres 2024.

Namun, pemilihan umum (Pemilu) itu berlangsung dengan jujur dan adil tanpa adanya kecurangan.

“Jadi jangan sampai unsur tekanan atau unsur imbalan dalam memilih, karena pemilihan ini adalah hak rakyat, jadi itu poin utamanya,” ujar Anies.

Baca juga: Real Count KPU: Anies-Muhaimin 25,2 Persen, Prabowo-Gibran 56,82 Persen, Ganjar-Mahfud 25,2 Persen

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI masih terus melakukan perhitungan suara secara real count untuk Pilpres 2024.

Berdasarkan data terakhir yang diperbarui oleh KPU, hingga Jumat (16/2/2024) pukul 07.00 WIB, jumlah suara yang masuk sebanyak 407.369 dari 823.236 TPS (Tempat Pemungutan Suara) atau 49,48 persen.

Dilansir dari situs pemilu2024.kpu.go.id, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 12.971.875 suara atau 25,27 persen.

Kemudian, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 29.194.395 suara atau 56,87 persen.

Sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 9.167.513 suara atau 17,86 persen.

Hasil dari KPU ini bukanlah hasil akhir. Sebab, KPU masih akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang hingga Rabu (20/3/2024). Sedangkan penetapan hasil Pemilu 2024 dilakukan paling lambat tiga hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Saat Surat Suara Tercoblos di Gambar Prabowo dan Anies tapi Bawaslu Bekasi Bantah Ada Kecurangan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com