Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud: Pilpres Diwarnai Kecurangan Terstruktur, Masif, Sistematis

Kompas.com - 14/02/2024, 23:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyatakan, pihaknya mendapat banyak temuan kecurangan secara terstruktur, masif, dan sistematis di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jalan Teuku Umar Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

"Kami mendapatkan informasi bahwa banyak sekali temuan bahwa proses Pilpres 2024 dinodai berbagai kecurangan secara terstruktur sistematis dan juga masif," kata Arsjad, Rabu.

Baca juga: Sebut Banyak Kecurangan dalam Pilpres 2024, TPN Ganjar-Mahfud: Laporan Kami Tak Ada yang Diproses

Arsjad menuturkan, sudah banyak laporan dugaan kecurangan yang masuk ke TPN.

Saat ini, tim hukum tengah melakukan investigasi untuk menanggapi temuan-temuan tersebut.

Ia pun berterima kasih kepada para pendukung yang sudah melaporkan kecurangan tersebut lewat beberapa bukti yang diberikan kepada tim.

"Sudah berani ada yang membuat video dan membuat macam-macam untuk bisa menjelaskan apa yang terjadi di TPS-TPS masing-masing," ungkap Arsjad.

Baca juga: Unggul di Quick Count, Prabowo: Harus Tetap Tunggu Hasil Resmi dari KPU

Lebih lanjut Arsjad meminta pendukung untuk sabar dan jangan sedih atas hasil hitung cepat (quick count) suara.

Sebab, penghitungan suara masih terus berlangsung, meski hasil quick count menunjukkan keunggulan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Kadin nonaktif ini juga meminta semua pendukung untuk terus menjaga dan mengawal proses demokrasi yang berlangsung.

"Jadi sekarang penting untuk mengumpulkan bila mana ada anomali-anomali atau pun kecurangan yang terjadi. Nanti teman-teman pendukung semua jangan stop, terus kawal, terus jaga supaya bilamana (ada) informasi apapun untuk diberikan kepada kami Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud," tutur dia.

Baca juga: Jubir Timnas Amin Sebut Banyak Kecurangan pada Pemilu 2024

Sebelumnya, indikasi kecurangan ini juga dilaporkan oleh Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis kepada elite parpol pendukung paslon 3.

Indikasi itu dilaporkannya ketika menyambangi kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Para elite yang hadir di kediaman Megawati adalah calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

Lalu, Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto, hingga Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com