Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Dengar Kabar Banyak Pemilih Tak Diberikan Kesempatan "Nyoblos"

Kompas.com - 14/02/2024, 12:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku mendapat kabar ada banyak pemilih yang tidak bisa mencoblos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hari ini, Rabu (14/2/2024).

"Saya mendapatkan banyak berita bahwa banyak mereka yang seharusnya mampu untuk ikut mencoblos itu sepertinya tidak diberi kesempatan," kata Megawati di TPS 053 Kebagusan, Jakarta, Rabu siang.

Megawati pun mengajak semua pihak, termasuk media massa, untuk melaporkan praktik intimidasi dan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu tahun ini.

Baca juga: Megawati: Rakyat Berhak untuk Memilih, Jangan Takut

Presiden kelima Republik Indonesia ini pun berharap, tidak ada praktik curang dalam Pemilu 2024 ini.

"Ingat di konstitusi kita disebut setiap warga negara di manapun mereka berada itu mempunyai hak yang sama di mata hukum," kata dia.

Megawati pun mengajak masyarakat agar tidak takut memberikan hak suaranya.

Ia juga mengingatkan agar publik menggunakan hati nurani dan tidak ragu dalam menentukan pemimpin yang akan mereka pilih.

"Saya hanya ingin menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa hal ini adalah hak mereka ini adalah hak rakyat untuk memilih seseorang, dengan demikian maka jangan takut," kata Megawati.

Baca juga: Mahfud Dukung Rencana Pertemuan Megawati dan Sultan HB X di Tengah Dinamika Politik

Sebelumnya diberitakan, Megawati menggunakan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 053 Kelurahan Kebagusan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Pantauan Kompas.com, Megawati memberikan suara di TPS tersebut bersama dua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo, serta para cucu.

Dia juga didampingi Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto dan Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com