JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri buka suara soal isu menteri-menteri dari parpolnya yang disebut akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Penuturan Megawati tersebut disampaikan saat wawancara khusus dengan jurnalis Rosiana Silalahi di acara Rosi yang disiarkan Kompas TV, Kamis (8/2/2024) malam.
Megawati mulanya menanggapi soal mundurnya calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dari kabinet.
Menurut dia, pengunduran diri Mahfud berkaitan dengan etika.
"Karena kan seperti tadi, yang Rosi katakan. Saya pernah (jadi) presiden, saya pernah wakil presiden, saya pernah DPR tiga kali. Saya mengajarkan juga kepada anak-anak saya, moral dan etika," ujar Megawati.
Ia menekankan, moral juga merupakan bagian semangat individu saat melaksanakan tugas negara.
Selain itu, menurut dia, moral dan etika tetap penting dalam berpolitik.
"Bagi saya, itu adalah etika. Etika berpolitik. Apa? Harus punya track record politik. Eh endak bisa lho kamu asal masuk (parpol), terus kamu mau cari kedudukan saja. No. Ada disiplinnya. Itu etika. Ada moralnya," tegasnya.
Megawati juga buka suara soal isu akan mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang kerap diperbincangkan publik.
Menurut Megawati, posisi Menkeu sangat krusial bagi negara.
Dengan demikian, apabila seorang Menkeu mengundurkan diri maka yang dipertimbangkan adalah dampak kerugiannya.
"Kalau semua hanya saya suruh mundur saja, yang rugi siapa? Bangsa dan negara. Apalagi yang namanya seperti Menkeu," ujar Megawati.
"Dia itu istilahnya kan, saya yang tadi dapat masukan, yang dihitung itu buntungnya (kerugian untuk negara) lho jangan untung-nya (untung bagi parpol). Kalau kita itu nanti salah (perhitungan), what will be happen to Indonesia? Nah ini kan juga begitu," lanjutnya.
Baca juga: Diisukan Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani Disebut Bertemu Megawati
Rosiana Silalahi lantas bertanya lebih lanjut soal Megawati yang masih memikirkan nasib bangsa Indonesia.
Megawati pun merespons dengan penegasan bahwa dirinya merupakan warga negara Indonesia (WNI).