Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol

Kompas.com - 07/02/2024, 17:34 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menyatakan kesiapannya untuk memenuhi permintaan penempatan perwira kapal di kapal perikanan dari Spanyol.

Pernyataan tersebut untuk merespons permintaan dari beberapa perusahaan perikanan dan asosiasi perikanan di Spanyol.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa Indonesia dan Spanyol akan segera memulai pembahasan untuk memperbarui memorandum of understanding (MoU) kedua antara kedua negara.

"Indonesia dan Spanyol akan memasukkan berbagai kerja sama yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak, termasuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja perikanan di tingkat perwira, nakhoda, dan ahli mesin kapal," ujarnya dalam siaran pers yang diterima oleh Kompas.com pada Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Berkomplot Mencuri Mesin Kapal, Empat Nelayan di Sebatik Ditangkap

Nyoman juga memberikan tanggapan mengenai beberapa kendala yang terkait dengan kemampuan bahasa Spanyol dan bahasa Inggris, serta validasi sertifikat yang dimiliki oleh pekerja Indonesia agar sesuai dengan aturan dan Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel (STWCF) 1995.

Kepala BPPSDM KP Kementerian KP I Nyoman Radiarta memimpin Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Kementerian KP, Kemenhub, dan Kemenlu, pada kunjungan kerja ke Spanyol.DOK. Humas Kementerian KP Kepala BPPSDM KP Kementerian KP I Nyoman Radiarta memimpin Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Kementerian KP, Kemenhub, dan Kemenlu, pada kunjungan kerja ke Spanyol.

Hal tersebut merupakan salah satu tema diskusi dengan Cooperative de Armadores de Pesca del Puerto De Vigo (ARVI), yang merupakan asosiasi pemilik kapal penangkap ikan yang aktif dalam pengelolaan dan pengembangan ikan di Vigo.

"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dua skema penerbitan sertifikat, yaitu skema portofolio untuk awak kapal perikanan (AKP) yang sudah bekerja di Spanyol, serta skema nonportofolio dan skema reguler," ujar Nyoman.

Dalam hal validasi sertifikat AKP dari Indonesia, setelah semua AKP melakukan pembaharuan sertifikat yang sesuai dengan aturan STCWF 1995, keaslian sertifikat dapat di cek melalui laman www.akapi.kkp.go.id.

Baca juga: Sinonim Kata Generik, Lengkap, Contoh, Bahasa, dan Online

"Terkait kemampuan bahasa, dalam kurikulum pelatihan perikanan di Indonesia, telah ditambahkan materi bahasa Inggris (yang berfokus pada konteks) perikanan. Hal ini diharapkan dapat menjadi pegangan dasar bagi AKP dari Indonesia (dalam berkomunikasi)," imbuh Nyoman.

Spanyol butuh AKP dari Indonesia

Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Kementerian KP, Kemenhub, dan Kemenlu, pada kunjungan kerja ke Spanyol.DOK. Humas Kementerian KP Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Kementerian KP, Kemenhub, dan Kemenlu, pada kunjungan kerja ke Spanyol.

Isu kebutuhan penempatan perwira kapal perikanan dari Indonesia sebelumnya telah disampaikan oleh Eduardo Miguez Lopez selaku Director Adjunto Puerto De Celeiro, sebuah perusahaan penangkapan ikan di Spanyol.

Menurutnya, mereka sangat membutuhkan tenaga kerja perwira kapal perikanan yang berasal dari Indonesia untuk bekerja di Spanyol.

Pernyataan tersebut disampaikan Eduardo pada pertemuan dengan Delegasi Indonesia yang terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Vivero, Spanyol, awal bulan ini.

Baca juga: Penjelasan Kemenlu soal Korsel Tuduh Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21

Pada pertemuan tersebut, Project Manager Puerto de Celeiro, Manuel Bermudez Diez, juga mengungkapkan hal yang sama. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1994.

"Isu utama sekarang adalah kebutuhan kapal-kapal Spanyol akan pekerja di posisi nakhoda atau skipper, karena mayoritas nakhoda di Spanyol sedang memasuki masa pensiun," ucap Manuel.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan peraturan pemerintah Spanyol, untuk bisa menjadi nakhoda di kapal Spanyol, seseorang harus memenuhi persyaratan aturan perikanan di negara ini.

Oleh karena itu, diperlukan kesepakatan antara Indonesia dan Spanyol untuk mengatur pengiriman pekerja AKP yang dapat menjadi nakhoda serta mengikuti pelatihan yang diperlukan.

Baca juga: Menaker Pimpin Delegasi Indonesia pada Konferensi Perburuhan Internasional ke-111 di Swiss

Sebelumnya dilaporkan bahwa delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan di Kota Madrid dengan Konfederasi Perikanan Spanyol Confederation Espanola de Pesca (CEPESCA), Ministerio de Agricultura, Pesca y Alimentacion (Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Pangan), dan Direktorat Jenderal Keimigrasian Ministerio de Inclusion, Seguridad Y Migraciones.

Sosialisasi skema penerbitan Sertifikat AKP

Selain melakukan pertemuan dengan perusahaan dan pemerintah, I Nyoman Radiarta bersama rombongan juga melakukan pertemuan dan sosialisasi mengenai dua skema penerbitan sertifikat AKP yang mengacu pada STCW-F 1995 dengan AKP dari Indonesia, baik di Kota Vivero maupun Kota Vivo.

"(Penanganan) administrasi AKP dari Indonesia harus melalui jalur resmi dan sesuai dengan peraturan negara setempat. Dengan cara ini, semua fasilitas, perlindungan, dan jaminan, baik dalam hal sosial maupun kesehatan, akan sesuai dengan apa yang seharusnya mereka dapatkan," ujarnya di hadapan sekitar 51 AKP dari Indonesia di Vivero.

Nyoman menjelaskan bahwa salah satu hal administratif yang harus dipenuhi di Spanyol adalah dokumen sertifikat keahlian yang menunjukkan bahwa sertifikasi tersebut didasarkan pada STCW-F 1995.

Baca juga: Subaru Indonesia Dukung Ajang Motorsport Tanah Air

Hal tersebut dikarenakan Indonesia dan Spanyol telah menandatangani kesepakatan Mutual Recognition Agreement (MRA) sebagai tindak lanjut dari ratifikasi STCW-F 1995.

Nyoman menambahkan bahwa terdapat dua skema proses yang dapat diikuti, yaitu skema portofolio dan reguler atau nonportofolio.

Bagi AKP yang telah bekerja di Spanyol, skema portofolio akan sangat memudahkan karena mereka tidak perlu kembali ke Indonesia untuk memperbarui sertifikat sesuai dengan keinginan pemerintah Spanyol.

Sementara itu, bagi AKP yang telah memiliki sertifikat dari Pemerintah Spanyol, seperti El Marinero Pescador, mereka tetap dapat meningkatkan sertifikasi yang dimiliki menjadi Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (ANKAPIN) dan Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan (ATKAPIN) Tingkat II melalui aplikasi tersebut.

Baca juga: Cara Buat Voice Over buat Konten Pakai Aplikasi Dolby On

Dengan demikian, persiapan karier mereka tidak hanya terbatas pada jabatan rating, tetapi juga untuk menjadi perwira kapal di Spanyol.

Peserta kegiatan menyampaikan bahwa dengan adanya kemudahan proses secara online melalui https://akapi.kkp.go.id, sangat membantu AKP dalam melakukan perubahan sertifikat langsung dari Spanyol. Mereka berharap dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui media komunikasi yang tersedia.

Nyoman juga memberikan peringatan kepada AKP peserta kegiatan untuk tidak melarikan diri jika mereka tidak betah dengan kondisi kerja. Ini karena dapat mengakibatkan hilangnya jaminan keamanan dari perusahaan.

Ia meminta agar AKP dari Indonesia selalu patuh terhadap aturan di negara mana pun mereka berada, dan memenuhi semua persyaratan yang diminta untuk memperoleh perlindungan dan jaminan kerja yang sesuai.

Baca juga: Work Life Balance Bukan Jaminan Kerja Lebih Bahagia, Ini Alasannya

"Oleh karena itu, jika masuk sudah melalui jalur yang benar, keluar juga harus dengan cara yang benar. (Silakan) dibicarakan secara baik dengan pemilik kapal agar tidak terjadi situasi ilegal, sehingga citra pekerja migran Indonesia (PMI) akan terus bagus seperti yang sudah terjadi sekarang," jelasnya.

Sebagai informasi, selain sosialisasi di Indostar, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan AKP dari Indonesia yang bekerja di Puerto De Celeiro, Kota Vivero, dan AKP dari Indonesia yang tinggal di Kota Vigo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com