Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Minta Rakyat Jangan Bergantung pada Bantuan Jangka Pendek Pemerintah

Kompas.com - 07/02/2024, 06:35 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta rakyat untuk tidak terlalu bergantung kepada bantuan jangka pendek yang diberikan oleh pemerintah.

AHY menyebut lebih baik rakyat memiliki pekerjaan dan penghasilan yang cukup supaya kebutuhan sehari-hari mereka bisa tercukupi.

Hal tersebut AHY sampaikan dalam pidato politiknya yang berjudul 'Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera' di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: AHY Pamer SBY Sudah Terapkan Hilirisasi Sejak 2013, lalu Dilanjutkan Jokowi

Mulanya, AHY mengatakan dalam 3 tahun terakhir, dunia mengalami ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, perang di Ukraina dan Palestina, hingga ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan.

AHY mengatakan dinamika geopolitik di kawasan itu memberikan dampak negatif bagi ekonomi Indonesia yang sebelumnya sudah mengalami tekanan.

"Misalnya perlambatan ekonomi, depresiasi nilai tukar Rupiah, serta terganggunya pasokan pangan dan energi dunia yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan harga BBM," ujar AHY.

"Dunia usaha pun terkena imbasnya. Banyak industri dan UMKM yang gulung tikar sehingga pengangguran meningkat. Akibatnya, penghasilan menurun dan daya beli rendah," sambungnya.

Baca juga: Prabowo Dapat Sentimen Negatif Saat Debat karena Kerap Singgung Program Makan Siang Gratis

AHY mengaku dicurhati oleh banyak 'wong cilik' mengenai kesulitan mereka dalam kehidupan saat ini.

Menurut dia, para rakyat kecil tersebut terjebak dalam kondisi tidak punya pekerjaan sekaligus terjerat banyak utang.

Sedangkan rakyat yang punya pekerjaan pun penghasilannya hanya pas-pasan saja.

"Selain itu, para petani mempersoalkan langkanya pupuk murah, nelayan mengeluhkan terbatasnya solar murah, sementara pelaku UMKM menghadapi terbatasnya modal usaha dan rendahnya daya beli masyarakat tadi," jelas AHY.

Baca juga: Komnas HAM Minta Jokowi Pastikan Tak Ada Politisasi Bansos Jelang Pemilu

Dia menyadari situasi yang dihadapi masyarakat saat ini sedang tidak mudah.

AHY menilai pemerintah sebenarnya telah berusaha menyediakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin dan kurang mampu.

Namun, kata dia, bantuan yang pemerintah berikan hanya solusi jangka pendek saja, sehingga belum cukup.

AHY lantas ingin agar rakyat tidak bergantung pada bantuan yang pemerintah berikan, berhubung sifat bantuannya hanya untuk jangka pendek.

"Kita ingin rakyat tidak terlalu bergantung pada bantuan jangka pendek dari pemerintah. Rakyat harus punya pekerjaan dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan rakyat bisa menabung dan berinvestasi untuk masa depan diri dan keluarganya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com