Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pamungkas Para Capres: Kekhawatiran Prabowo, Anies Tak Perlu Dilatih dan Hasil Blusukan Ganjar

Kompas.com - 04/02/2024, 09:32 WIB
Syakirun Ni'am,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

“Saudara sekalian, saya ini sebetulnya dalam keadaan was-was karena tanggal 4 saya akan debat lagi,” kata Prabowo dalam Apel Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda Prabowo-Gibran, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Pensiunan tentara itu lantas bertanya-tanya berapa nilai dari capres lainnya yang akan ia dapatkan pada debat terakhir.

“Kira-kira dia mau kasih nilai berapa kali ini ya? Gue dikasih nol kali. Tapi gue akan jawab, emang gue pikirin, emangnya lu siape?” lanjut Prabowo disambut riuh dan tawa pendukungnya.

Ketika dimintai tanggapan terkait kekhawatiran Prabowo, Anies enggan berkomentar.

Menurut Anies, debat merupakan ajang untuk menyampaikan penilaian, fakta, dan opini.

Baca juga: Jokowi Harap Para Capres Tak Terjebak Debat yang Terlalu Personal

"Yang kemudian ditanggapi juga opininya. Itu lah forum debat. Jadi kalau sudah selesai debatnya, ya udah selesai diskusinya, enggak berkelanjutan," ujar Anies di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Wakil Presiden Ri ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menyebut, Anies sudah siap menghadapi debat capres pamungkas malam hari ini.

Menurut JK, Anies bahkan tidak perlu dilatih untuk berdebat dengan kandidat lain.

"Anies pangkatnya itu pelatih, jadi tidak perlu dilatih lagi," ujar JK di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti semua kandidat bisa menyampaikan visi dan misi mereka secara substantif.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu meminta para kandidat tidak terjebak dalam persoalan personal.

"Ya, semua calon bisa menyampaikan visi dan misi yang substansial, tidak terjebak pada debat yang terlalu personal," kata Jokowi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, seperti disaksikan dalam tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Menurut Jokowi, perdebatan akan menjadi baik jika membicarakan visi yang substansial dan berguna bagi negara.

“Visi yang berguna bagi negara, berguna bagi bangsa, berguna bagi rakyat kita," kata Jokowi.

Baca juga: Debat Terakhir, Timnas Amin: Anies Akan Tampil Terbaik karena Menguasai Topik Sejak Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan 'Sesuai Kebutuhan Presiden'

Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan "Sesuai Kebutuhan Presiden"

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Nasional
Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Nasional
Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Nasional
Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Nasional
Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Nasional
Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Nasional
4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

Nasional
Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Nasional
Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Nasional
BNPB Salurkan Dana Bantuan Bencana Rp 3,2 Miliar untuk Penanganan Banjir Lahar di Sumbar

BNPB Salurkan Dana Bantuan Bencana Rp 3,2 Miliar untuk Penanganan Banjir Lahar di Sumbar

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Eksploitasi Anak di Bawah 18 Tahun untuk Iklan Dilarang

Draf RUU Penyiaran: Eksploitasi Anak di Bawah 18 Tahun untuk Iklan Dilarang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com