Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pamungkas Para Capres: Kekhawatiran Prabowo, Anies Tak Perlu Dilatih dan Hasil Blusukan Ganjar

Kompas.com - 04/02/2024, 09:32 WIB
Syakirun Ni'am,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat calon presiden (Capres) yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasuki babak terakhir pada Minggu (4/2/2924).

Seperti kebanyakan sesi debat sebelumnya, kali ini ketiga capres bakal beradu gagasan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Capres nomor 1 Anies Baswedan, nomor 2 Prabowo Subianto, dan nomor 3 Ganjar Pranowo bakal membahas kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SM) dan inklusi.

Sejumlah pihak dari ketiga kubu telah menyampaikan persiapan mereka dalam pertarungan terakhir di panggung KPU.

Baca juga: Jelang Debat Terakhir, Prabowo: Mas Gibran Santai, Saya yang “Dag Dig Dug”

Ganjar Pranowo misalnya, mengaku bakal memaparkan persoalan yang ia temukan saat blusukan di pasar dalam debat nanti malam.

Pada kesempatan itu, ia akan menawarkan solusi yang ditawarkan kepada masyarakat ketika blusukan.

"Pasti pasti (jadi materi debat). Ketika kita berdebat itu, enggak bisa kita hanya bicara konsep tanpa melihat fakta yang ada di lapangan," kata Ganjar ditemui di Pasar 16 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/2/2024).

Salah satu temuan Ganjar di lapangan menyangkut kesulitan peternak ayam petelur. Mereka kesulitan menemukan jagung dengan harga Rp 5.000 per kilogram karena sudah naik menjadi Rp 9.000 per kilogram.

Menurutnya, merespons situasi ini pemerintah seharusnya turun tangan dengan membeli banyak telur dari peternak atau pedagang.

"Pemerintah mengintervensi dengan cara apa? Beli saja banyak-banyak telurnya, kasihkan untuk peningkatan gizi, wabil khusus ibu hamil, terus gizi buruk dan sebagainya," jelasnya.

Sementara itu, calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo, Gibran Rakabuming Raka mengaku telah memberi masukan untuk pasangannya.

Meski demikian, ia tidak bisa mengungkapkan masukan tersebut karena bersifat rahasia. Gibran juga yakin Prabowo menguasai debat terakhir.

“Rahasia, pokoknya persiapan sudah cukup baik, ya lihat besok saja ya,” ujar Gibran usai menghadiri festival Negeri Elok di Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024) petang.

Adapun Prabowo berkelakar dirinya cemas bakal mendapatkan nilai 0 dari capres lain dalam debat.

Sebab, pada debat capres sebelumnya, kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan hanya mendapat skor 11 dari 100. Skor itu diberikan Anies ketika didesak oleh Ganjar.

“Saudara sekalian, saya ini sebetulnya dalam keadaan was-was karena tanggal 4 saya akan debat lagi,” kata Prabowo dalam Apel Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda Prabowo-Gibran, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Pensiunan tentara itu lantas bertanya-tanya berapa nilai dari capres lainnya yang akan ia dapatkan pada debat terakhir.

“Kira-kira dia mau kasih nilai berapa kali ini ya? Gue dikasih nol kali. Tapi gue akan jawab, emang gue pikirin, emangnya lu siape?” lanjut Prabowo disambut riuh dan tawa pendukungnya.

Ketika dimintai tanggapan terkait kekhawatiran Prabowo, Anies enggan berkomentar.

Menurut Anies, debat merupakan ajang untuk menyampaikan penilaian, fakta, dan opini.

Baca juga: Jokowi Harap Para Capres Tak Terjebak Debat yang Terlalu Personal

"Yang kemudian ditanggapi juga opininya. Itu lah forum debat. Jadi kalau sudah selesai debatnya, ya udah selesai diskusinya, enggak berkelanjutan," ujar Anies di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Wakil Presiden Ri ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menyebut, Anies sudah siap menghadapi debat capres pamungkas malam hari ini.

Menurut JK, Anies bahkan tidak perlu dilatih untuk berdebat dengan kandidat lain.

"Anies pangkatnya itu pelatih, jadi tidak perlu dilatih lagi," ujar JK di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti semua kandidat bisa menyampaikan visi dan misi mereka secara substantif.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu meminta para kandidat tidak terjebak dalam persoalan personal.

"Ya, semua calon bisa menyampaikan visi dan misi yang substansial, tidak terjebak pada debat yang terlalu personal," kata Jokowi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, seperti disaksikan dalam tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Menurut Jokowi, perdebatan akan menjadi baik jika membicarakan visi yang substansial dan berguna bagi negara.

“Visi yang berguna bagi negara, berguna bagi bangsa, berguna bagi rakyat kita," kata Jokowi.

Baca juga: Debat Terakhir, Timnas Amin: Anies Akan Tampil Terbaik karena Menguasai Topik Sejak Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Nasional
Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Nasional
Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan 'Sesuai Kebutuhan Presiden'

Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan "Sesuai Kebutuhan Presiden"

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Nasional
Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Nasional
Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Nasional
Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Nasional
Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Nasional
Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Nasional
4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

Nasional
Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Nasional
Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com