Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Penyelenggara dan Pemantau Pemilu Asing Bakal Kunjungi Pencoblosan di Indonesia

Kompas.com - 02/02/2024, 20:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan penyelenggara, perwakilan, dan lembaga pemantau pemilu dari mancanegara dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 14 Februari 2024 untuk menengok situasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

Anggota KPU RI, Mochamad Afifuddin, mengaku lembaganya telah mengundang sejumlah pihak dari luar negeri untuk hadir dan sebagian di antaranya telah mengonfirmasi kedatangannya.

"Dari 31 KPU negara-negara sahabat, yang sudah konfirmasi 8 negara. Kemudian, dari kedutaan dari 45 (negara) sudah ada 17 yang sudah mengonfirmasi. Kemudian dari kampus-kampus luar negeri, ada 1 kampus dari Amerika yang sudah mengonfirmasi," ujar Afifuddin dalam jumpa pers, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: KPU Buka Peluang Cawapres Dampingi Capres saat Closing Debat Terakhir

Ia menambahkan, ada 3 lembaga internasional yang sudah mengonfirmasi hadir, dari total 6 lembaga yang diundang.

Selain itu, 7 organisasi nonprofit internasional di bidang pemilu telah mengonfirmasi hadir, dari total 14 organisasi yang diundang.

Sejumlah perwakilan kampus di sekitar Jakarta serta lembaga dan organisasi nonprofit yang telah meneken nota kesepahaman dengan KPU juga dijadwalkan ikut dalam Election Visit Program tersebut.

Afifuddin mengatakan, program ini akan berupa kunjungan ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com