Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kunjungi UMKM Purbalingga dan Banjarnegara, Puan Dorong Pemerintah Bantu Permodalan

Kompas.com - 02/02/2024, 10:02 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah untuk memastikan bantuan permodalan, pembinaan, dan pemasaran kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dia mengatakan itu saat berkunjung ke sentra UMKM Purbalingga, D’Las Lembah Asri Serang yang terpadu di dalam sebuah pendopo, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) Kamis (1/2/2024). 

D’Las Lembah Asri Serang memiliki belasan UMKM yang menjual berbagai produk, termasuk produk-produk khas Purbalingga.

Puan pun terkesan saat berkeliling melihat produk-produk unggulan UMKM D’Las Lembah Asri Serang. 

Mantan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) melihat sejumlah stan, seperti UMKM ecoprint, batik Wastra Lingga, kerajinan kayu, jajanan khas Purbalingga, hingga knalpot. 

Baca juga: Tanggapi Pengunduran Diri Mahfud MD, Puan: Menteri PDI-P Tetap Bekerja

“Saya melihat banyak produk UMKM Purbalingga yang potensial. Jadi, kalau bisa terus didorong untuk terus berkembang," katanya dalam siaran persnya, Kamis.

Puan juga tampak kagum dengan produk sepeda listrik atau e-bike brand lokal yang merupakan hasil karya anak muda Purbalingga. 

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu sempat menjajal menaiki sepeda listrik dan membeli dua unit e-bike brand lokal tersebut.

“UMKM harus mulai digencarkan promosinya di media sosial untuk memperluas pangsa pasar,” ujarnya yang didampingi sejumlah anggota DPR RI itu.

Puan juga memborong sejumlah produk UMKM di D’Las Lembah Asri, seperti baju cap ecoprint, batik ciprat, batik tulis, serta aneka makanan ringan dan camilan, seperti manisan nanas madu, kerajinan kayu, sampai bulu mata buatan Purbalingga.

Baca juga: Demo Kades Ricuh, Puan Maharani: Saya Tidak Menghambat Revisi UU Desa

Kedatangan Puan disambut hangat para pedagang dan pengunjung D’Las Lembah Asri Serang. Bahkan, Puan diberi syal kain ecoprint sebagai ucapan selamat datang dari salah seorang pedagang.

Salah seorang pedagang mengaku senang atas kedatangan Puan. Apalagi Puan banyak membeli produk di D’Las Lembah Asri yang dinilai sebagai bentuk dukungan bagi UMKM.

“Senang sekali produk kami bisa dipakai Ibu Puan, semoga kita semakin bisa bersaing dan lebih luas pasarnya," ujar pedagang tersebut.

Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi Puan karena berkunjung ke Bumi Perwira. 

Ia juga berterima kasih atas dukungan Puan untuk produk-produk lokal Purbalingga.

“Alhamdulilah Ibu Puan terkesan dan memborong produk UMKM kami. Ini juga membuktikan produk kita banyak yang sudah berkualitas,” sebut perempuan yang karib disapa Tiwi itu.

Kunjungi industri rumahan di Banjarnegara

Setelah dari Purbalingga, Ketua DPR RI Puan Maharani bertolak ke Kabupaten Banjarnegara, Jateng untuk meninjau industri rumahan Kelapa Gula dan UMKM Batik milik Raswan di Desa Gumelem. 

Selain Raswan, sejumlah warga di Desa Gumelem juga memproduksi gula kelapa yang mampu membuat 5 kilogram (kg) gula kelapa yang bahannya diambil sendiri dari kebun.

Di rumah Raswan, Puan mencoba mengaduk gula kelapa di tungku dan memasukkan adonan ke dalam cetakan. 

Produk gula kelapa di Desa Gumelem baru dipasarkan hanya kepada pengepul yang masih merupakan tetangga produsen.

Baca juga: Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, Puan: Alhamdulillah, Berkomitmen

“Industri rumahan gula kelapa ini cukup memiliki potensi dan harus didukung dari sisi pemasaran, pemodalan, dan pembinaannya,” jelas Puan.

Dari industri rumahan gula kelapa, Puan lalu mengunjungi UMKM batik Batik Giat Usaha yang jaraknya hanya sekitar 300 meter (m). Di tempat ini, Puan melihat proses pembatikan.

Puan juga ikut membatik bersama para pembatik yang sedang mengerjakan motif Sekargiring, Jahean, Suruan (daun sirih), hingga batik Barong. 

Sambil membantu membatik, cucu Bung Karno tersebut sesekali berbincang dengan para pembatik.

Menurut pembatik, motif rumit, seperti batik Barong yang memiliki banyak detail membutuhkan waktu sampai seminggu untuk pengerjaannya. Sementara itu, motif yang lebih mudah seperti Sekargiring bisa dikerjakan hanya dalam beberapa hari.

Baca juga: Optimistis Jateng Tetap Kandang Banteng, Ini Penegasan Puan Maharani

Sedikitnya terdapat 25 pembatik di Desa Gumelem. Ada juga pembatik yang tinggal di workshop Batik Giat Usaha.

Kepada Puan, pelaku usaha menyatakan harga 1 lembar batik tulis dibanderol paling murah harga Rp 200.000 dan termahal bisa mencapai Rp 1 juta. 

Produksi batik dari tempat ini dijual secara offline dan online, serta pernah dikirim hingga ke China dan Jepang.

Puan menegaskan dukungannya agar batik tulis lokal seperti dari Banjarnegara dapat memperluas pasar hingga pasar internasional.

“Jika ada yang ingin merambah pasar ekspor, bisa kita hubungkan dengan berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),” ungkap Puan.

Baca juga: Kagum Pembuatan Gerabah di Klaten Masih Manual, Puan: Memang Harus Kita Lestarikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com