Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Presiden, Prabowo Janji Akan Beri AHY Tugas Sangat Penting

Kompas.com - 01/02/2024, 18:27 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan diberi posisi yang strategis dan penting jika Prabowo-Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam kampanye akbar Partai Demokrat di GOR Gayajana, Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).

Mulanya, Prabowo memuji ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai panutan.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Susun Para Saksi untuk Ditempatkan di TPS Luar Negeri

Prabowo menyebut SBY merupakan presiden yang hebat ketika menjabat pada tahun 2004-2014.

"Pak SBY dalam seluruh karirnya prajurit terbaik, beliau di belakang saya, saya tambah semangat saudara sekalian," ujar Prabowo.

Lalu, barulah Prabowo menyebut AHY sebagai aset bangsa.

Prabowo yakin AHY pada suatu saat nanti akan mendapat jabatan di level nasional.

"Yang jelas kalau Prabowo-Gibran menerima mandat, AHY akan saya beri tugas yang sangat strategis dan sangat penting saudara," jelasnya.


Baca juga: Satu Panggung Kampanye, SBY Puji Prabowo sebagai Putra Terbaik Bangsa

"Kita butuh putra-putri terbaik dari semua bangsa, dari semua suku, dari semua agama, dari semua ras. Kita butuh putra-putri terbaik bangsa untuk membangun bangsa ini, untuk mengelola kekayaan kita, untuk menghilangkan kemiskinan dari bangsa Indonesia," sambung Prabowo.

Dia pun berterima kasih atas dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com