Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tangan Acungkan 2 Jari dari Mobil Presiden, Cak Imin: Jangan Kampanye Pakai Fasilitas Negara, Memalukan

Kompas.com - 25/01/2024, 13:33 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar meminta Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi tak menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.

Menurutnya, masyarakat bakal selalu mengawasi sikap dari pemimpinnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ya kalau menggunakan fasilitas negara itu yang membahayakan. Jangan berkampanye menggunakan fasilitas negara. Memalukan,” ujar Muhaimin di Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Jokowi Dinilai Bisa Memihak dan Kampanye Jika Lepas Kekuasaan dan Fasilitas Negara

Adapun, hal itu disampaikan menanggapi munculnya jari dari mobil kepresidenan Indonesia I yang videonya viral beberapa hari belakangan.

Selain itu, Muhaimin pun menyerahkan pada Jokowi soal pilihannya mengakhiri masa jabatan.

Baginya, Jokowi harus tetap mempertahankan posisi sebagai pihak yang netral sebagai pucuk pimpinan di Indonesia.

“Biarkan rakyat menilai dan Presiden memilih posisi dihormati atau tidak,” ucap dia.

Baca juga: Polemik Jokowi Memihak dan Kampanye Dinilai Cara Menutupi Pelanggaran Etika dengan Kesalahan

 


Di sisi lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan tak ada persoalan dengan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ia mengeklaim, tak pernah menggunakan fasilitas DPR RI untuk kepentingan kampanye.

“Ya (jabatan) Wakil Ketua DPR sudah tidak memberikan sama sekali dalam program-program kampanye saya dan saya tidak menggunakan sarana apapun dari yang ada di DPR,” imbuh dia.

Diketahui, Jokowi menyatakan bahwa seorang presiden tidak dilarang untuk memihak atau berkampanye.

Ia menekankan, hal itu merupakan hak yang melekat padanya dan para menteri sebagai jabatan publik maupun jabatan politik.

Saat ditanya soal acungan dua jari dari mobil kepresidenan saat kunjungan kerja, Jokowi tak menjawab detail. Dia hanya mengatakan menyenangkan. 

"Ya kan menyenangkan, menyenangkan," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Baca juga: Sebut Boleh Memihak dan Kampanye, Jokowi Dianggap Petak Umpet dengan Aturan

Sementara, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menuturkan bahwa pernyataan Jokowi sesuai dengan Pasal 281 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Ia menyatakan, sikap yang sama juga dilakukan oleh dua presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Presiden-presiden sebelumnya, mulai presiden ke 5 dan ke 6, yang juga memiliki preferensi politik yang jelas, dengan partai politik yang didukungnya, dan ikut berkampanye untuk memenangkan partai yang didukungnya," ucap Ari pada Kompas.com, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com