Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Yakin Rekaman Forkopimda Batu Bara Tak Netral Hasil Rekayasa

Kompas.com - 22/01/2024, 21:31 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat meyakini rekaman dugaan rekaman suara forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Batu Bara, Sumatera Utara, yang disebut mendukung peserta Pilpres tertentu adalah hasil penyuntingan.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meyakini rekaman yang beredar di media sosial itu sudah direkayasa buat menggiring opini.

"Jadi yang kejadian-kejadian seperti itu banyak sekali orang yang mengedit kata-katanya. Jadi kadang-kadang dia ngomongnya ke mana, ada potongan, sehingga seolah-olah mengarah," kata Maruli dalam jumpa pers di Markas Besar TNI, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Maruli menilai peluang seorang perwira menyampaikan pernyataan yang melanggar prinsip netralitas dalam Pemilu dan Pilpres 2024 sangat kecil.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Aparat Terlibat Tambang Ilegal, KSAD: Aparat Tuh yang Mana?

Dia juga meragukan terdapat perwiranya yang bersikap nekat dan menyampaikan pendapat yang condong mendukung peserta Pemilu atau Pilpres tertentu.

"Kalau saya lihat untuk setingkat pamen (perwira menengah) ke atas saya pikir mereka akan berpikir berpuluh-puluh kali untuk membuat statement di depan orang. Ya itu sangat berbahaya karena nanti orang merekam," ujar Maruli.

Maruli kembali menegaskan TNI tetap berpegang kepada janji buat bersikap netral dalam Pemilu dan Pilpres lantaran mereka juga tidak mempunyai hak memilih berdasarkan undang-undang.

"Kalau kami di tentara yang sering saya sampaikan kami sudah komit untuk netral. Tidak ikut, karena kami berkampanye pun tidak ikut pemungutan suara soalnya. Jadi netral saja sekalian," ujar Maruli.

Baca juga: Bantah Prajurit Pasang Spanduk Kampanye, KSAD: Terlalu Bodoh Tentara Masang Itu

Menurut Maruli, dari hasil penelusuran internal mereka belum menemukan bukti dan saksi yang bisa menjelaskan terdapat pelanggaran netralitas yang dilakukan anggota TNI dalam Pemilu dan Pilpres.


Dia juga berjanji TNI bakal bergerak cepat menindak anggotanya jika mendapatkan pengaduan dan alat bukti terjadi pelanggaran terhadap prinsip netralitas.

"Nah sekarang ini mungkin ada beberapa tapi saya lihat sudah jauh berkurang karena kita selalu dengan cepat merespons kalau memang ada tentara seperti itu apa memang punya bukti, punya saksi, punya apa yang bisa kamu sampaikan kepada kami di TNI," ucap Maruli.

"Mudah-mudahan kami bisa komitmen lah untuk netralitas itu," sambung Maruli.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan rekaman suara yang diduga pengarahan untuk memilih salah satu pasangan calon presiden bukan dilakukan oleh pejabat Kabupaten Batubara.

Baca juga: Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, KSAD: Ada Aksi, Ada Reaksi

"Hasil dari penelusuran Bawaslu Batubara dengan meminta klarifikasi sejumlah pejabat Kabupaten Batubara menyimpulkan tidak ada kemiripan suara dari pejabat Kabupaten Batubara dalam rekaman suara itu," ujar Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data Informasi Bawaslu Sumut Saut Boangmanalu, di Medan, Selasa (16/1/2024).

Saut Boangmanalu menjelaskan sejumlah pejabat Kabupaten Batubara yang diduga berada dalam rekaman suara itu sudah datang ke kantor Bawaslu Batubara untuk dimintai keterangan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com