Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Bergabung dengan PDI-P jika Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024, PKS: Insya Allah

Kompas.com - 13/01/2024, 14:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan PDI Perjuangan (PDI-P) untuk putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Namun, PKS juga menyatakan terbuka dengan parpol-parpol lainnya.

"Insyaallah (membuka kemungkinan). Saya terbuka pada semua kalangan karena kita enggak tahu apakah kita masuk (putaran kedua atau tidak). Mudah-mudahan itu harapannya," ujar Syaikhu usai menghadiri haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

"Tapi itu dengan siapa-nya kita enggak tahu juga. Oleh karena itu, semua komunikasi ini mesti terbangun dengan baik. Sehingga jangan jadikan pilpres menjadi sarana justru untuk saling bermusuhan satu sama lain," tegasnya.

Baca juga: Ditanya Peluang Komunikasi dengan Anies-Cak Imin untuk Putaran Kedua, Ganjar: Penjajakan Boleh

Saat ditanya soal kedekatan antara pihak pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang didukungnya, dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Syaikhu mengatakan komunikasi tetap harus terjalin.

Sehingga tidak boleh ada saling cemburu dan bermusuhan saat pilpres.

"Saya kira dalam perpolitikan menurut saya hal hal seperti ini perlu ditunjukan dengan kedewasaan," tutur Syaikhu.

Lebih lanjut, Syaikhu menjelaskan soal kedekatan dengan PDI-P.

Dia menyatakan pernah bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Pertemuan itu terjadi secara informal di acara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Soal Potensi Kubu Anies dan Ganjar Bersatu di Putaran Kedua, Sekjen PDI-P: Kami Sangat Welcome...

Dalam pertemuan itu, Syaikhu menyebut ada perbincangan yang terjadi. Namun, dia tidak menegaskan soal isi pembicaraan itu.

"Saya sempat bertemu beliau (Hasto) alam acara yang informal waktu di KPU ngobrol-ngobrol sebentar," kata Syaikhu.

"Nggak (pertemuan dalam waktu dekat). Hanya mungkin komunikasi komunikasi ini saja (dengan PDI-P)," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com