Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid: Rata-rata Publik Bersimpati ke Pak Prabowo karena Ikhlas meski Di-"kuyo-kuyo"

Kompas.com - 09/01/2024, 17:23 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengeklaim Prabowo berhasil mendapatkan simpati publik setelah debat ketiga Pilpres 2024.

Sebab, kata dia, Prabowo tetap sabar meski diserang capres lain.

"Kalau kita pantau di sosmed, reaksi balik dari publik luar biasa. Rata-rata malah bersimpati dengan Pak Prabowo. Karena keikhlasan dan kesabaran meski di-kuyo-kuyo (dihina-hina)," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Soal Lahan 340.000 Hektare, Zulhas: Pak Prabowo Kelola Tanah Negara

Nusron lantas bersyukur Prabowo tidak terpancing emosi saat diserang oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat capres.

Menurut Nusron, Prabowo tetap tenang.

"Alhamdulillah Pak Prabowo, kendati diserang dan dikeroyok, dengan sabar, dan kenegarawanannya mampu tenang dan tidak terpancing emosi," kata dia.

Sementara itu, hasil jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan, mayoritas responden tetap pada pendiriannya untuk memilih calon presiden (capres) tertentu.

Berdasarkan survei yang berlangsung Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak mengubah arah dukungannya setelah menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

“Nah mungkin jika kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlalu besar (pemilih yang berubah pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah bisa dibilang sudah cukup mapan pilihannya,” tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Prabowo Dapat Sentimen Negatif Tertinggi Saat Debat karena Mudah Terpancing dan Tak Buka Data

Sementara itu, jumlah responden yang menyatakan mengubah pilihan politiknya sebesar 10 persen.

Kemudian, sebanyak 12 persen responden menyatakan tidak tahu apakah bakal tetap pada pilihannya atau berubah haluan.

Rangga mengungkapkan, responden yang bisa berubah pikiran setelah menonton debat memang terhitung kecil jika dipandang dalam konteks keseluruhan jumlah pemilih.


Namun, jika didasarkan pada hasil survei elektabilitas capres-cawapres Litbang Kompas yang berlangsung November-Desember 2023, terdapat 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undicided voters.

“Ketika kita melihat dalam konteks tersebut, angka 10 persen ini menjadi signifikan nih. Kira-kira bagaimana debat-debat yang kemarin sudah dilaksankan dan nanti akan dilaksanakan itu bisa memiliki pengaruh di bilik suara nanti,” tutur dia.

Hasil survei tersebut juga memperlihatkan bahwa performa Prabowo lebih banyak perlu koreksi dibanding dua capres lain.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com