Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adif Rachmat Nugraha
Analis Kebijakan

Analis kebijakan dan anggota The Local Public Sector Alliance (LPSA)

Visi Transformasi Birokrasi Capres-Cawapres

Kompas.com - 30/12/2023, 17:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MEWUJUDKAN perubahan gerak dan kerja birokrasi ke arah yang lebih efektif, efisien, dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat menjadi upaya strategis yang menjadi prioritas semua presiden dan wakil presiden pasca-Reformasi.

Mulai dari intervensi regulasi, kelembagaan, hingga pemenuhan kesejahteraan pegawai dalam bentuk material maupun nonmaterial.

Berbagai capaian telah diraih sejauh ini. Apabila dilihat dari capaian Indonesia pada Indeks Efektivitas Pemerintah (Government Effectiveness Index) yang dikeluarkan Bank Dunia selama dua puluh tahun terakhir, Indonesia berhasil meningkatkan kedudukannya sebagai negara dengan efektivitas pemerintahan yang cukup tinggi.

Skor Indonesia 66,04 tahun 2023, yang menempatkan pada peringkat 74 dari 214 negara. Di antara negara jiran di Asia Tenggara, Indonesia berhasil melampaui capaian Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Dari capaian Indeks Pengembangan Pemerintahan Elektronik (e-Government Development Index) yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia juga berhasil bertengger pada peringkat ke-77 dengan skor 0.716 dari 1 poin, masuk ke dalam lima besar di antara negara-negara Asia Tenggara, bersama dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Namun demikian, berbagai capaian keberhasilan tersebut masih banyak meninggalkan pekerjaan rumah krusial.

Koordinasi inter maupun antarinstansi di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah masih belum berjalan mulus, mengonfirmasi temuan lawas bahwa koordinasi merupakan salah satu permasalahan tertua dari organisasi sektor publik.

Selain itu, format pembagian dan penyelenggaraan kewenangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah belum tuntas.

Desentralisasi administrasi dan politik masih belum mampu mendorong peningkatan kapasitas birokrasi serta administrasi pemerintahan secara merata, malah justru melahirkan raja-raja kecil dengan dinasti politiknya di daerah.

Di sisi lain, periode kepemimpinan nasional tahun 2024-2029 ke depan dan selanjutnya hingga 2045 merupakan masa-masa krusial yang menentukan lepas-tidaknya Indonesia dari jerat negara berpendapatan menengah (middle income trap) yang telah mendera selama tiga puluh tahun terakhir.

Dalam hal ini, di samping pelaksanaan transformasi struktural di sektor ekonomi, transformasi birokrasi dan reformasi regulasi turut menjadi inisiatif strategis yang potensial melepas Indonesia dari jeratan tersebut.

Merujuk hal tersebut, bagaimana visi transformasi birokrasi dari tiga pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang tergambar dalam dokumen Visi-Misi mereka yang telah beredar luas di masyarakat?

Digital, digital, digital

Jika dicari menggunakan kata ‘birokrasi’, masing-masing pasangan calon setidaknya telah memajukan narasi reformasi birokrasi dan penyempurnaan cara kerja birokrasi menuju peningkatan kualitas pelayanan publik dalam dokumen Visi-Misi yang disusun.

Pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengusung gagasan birokrasi profesional dan melayani, dengan penegakan prinsip meritokrasi dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), percepatan transformasi digital, dan perbaikan sistem kesejahteraan ASN.

Selanjutnya, pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memajukan ide reformasi tata kelola pemerintahan, melalui penguatan birokrasi berdasarkan strategi pembangunan, perluasan akses pendidikan bagi ASN, dan pengembangan sistem ‘smart government’.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com