Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul Pascadebat, Anies-Muhaimin Turun

Kompas.com - 27/12/2023, 11:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia memetakan elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) pascadebat capres dan cawapres Pemilu 2024.

Hasilnya, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, naik dan unggul di urutan pertama. Tingkat keterpilihan pasangan ini sebesar 46,7 persen.

Angka elektoral capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga meningkat, meski persentasenya kecil, yaitu 24,5 persen.

Sebaliknya, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sedikit turun menjadi 21 persen.

“Kalau kita lihat tren terutama pascadebat cawapres, elektabilitas Anies sedikit turun, elektabilitas Prabowo-Gibran sedikit naik, sementara elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung stagnan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Ganjar-Mahfud 24,5 Persen, Anies-Muhaimin 21 Persen

Berikut elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres menurut survei Indikator Politik Indonesia, sebelum dan setelah debat capres-cawapres:

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

  • November 2023: 23,0 persen
  • 3-5 Desember 2023: 22,3 persen
  • 23-24 Desember 2023: 21,0 persen

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

  • November 2023: 45,0 persen
  • 3-5 Desember 2023: 45,6 persen
  • 23-24 Desember 2023: 46,7 persen

Ganjar Pranowo-Mahfud MD

  • November 2023: 23,7 persen
  • 3-5 Desember 2023: 23,8 persen
  • 23-24 Desember 2023: 24,5 persen

Survei juga memetakan bahwa 42,3 persen responden menonton debat pertama capres yang digelar 12 Desember 2023. Sementara, responden yang tak menonton debat jumlahnya lebih besar yakni 57,7 persen.

Dari yang menyaksikan debat, sebanyak 35,5 persen responden menilai bahwa Anies Baswedan tampil paling baik. Lalu, 28,9 persen berpendapat Prabowo Subianto paling unggul, dan 26,9 persen menganggap Ganjar Pranowo yang terbaik.

Sementara, pada debat cawapres, angka penonton menurun menjadi 35,9 persen. Responden yang tak menonton debat cawapres sebesar 63,9 persen.

Dari yang menonton debat, mayoritas atau 56,2 persen menilai Gibran Rakabuming Raka paling unggul. Lalu, 24,2 persen menganggap Mahfud MD yang menang debat, sedangkan 12,3 persen menilai Muhaimin Iskandar paling baik.

Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 23-24 Desember 2023 melalui wawancara telepon. Survei melibatkan 1.217 responden yang dipilih melalui kombinasi metode random digit dialing (RDD) sebanyak 265 responden, dan double sampling sebanyak 952 responden.

Margin of error survei diperkirakan +-2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas PDI-P 19,1 Persen, Gerindra 18,2 Persen

Adapun debat perdana capres digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Desember 2023. Debat mengangkat tema hukum, HAM, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Sementara, debat perdana cawapres diselenggarakan pada 22 Desember 2023 dengan tema ekonomi, keuangan, pajak dan tata kelola APBN-APBD, investasi, perdagangan, serta infrastruktur dan perkotaan.

Debat sendiri merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.

Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com