Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pemerintah Terus Perbesar Stok Beras di Bulog

Kompas.com - 21/12/2023, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan terus memperbesar cadangan beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).

Oleh karenanya, pemerintah harus mencari suplai beras.

Hal itu disampaikan Presiden saat menjawab pertanyaan wartawan soal kenaikan harga beras ketika mengunjungi Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (21/12/2023).

"Ya itu seluruh dunia, seluruh dunia yang namanya gandum, yang namanya beras semuanya naik. Karena memang produksi turun, pasokan kurang sehingga menjadi, komoditi beras menjadi rebutan seluruh negara," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: KPK Periksa Faisal Harris Terkait Kasus Bansos Beras di Kemensos

"Semuanya, semuanya. Dan kita ini, juga masih terus untuk memperbesar stok di Bulog. Kita harus terus mencari (beras) agar apa, agar cadangan strategis beras kita betul-betul pada kondisi aman," lanjutnya.

Adapun dalam kunjungan ke Pasar Waru pada Kamis, Kepala Negara melakukan pengecekan terhadap sejumlah harga bahan pangan.

Dari pengecekan itu, diketahui harga jual cabai sudah menurun. Yakni dari sebelumnya Rp 100 ribu-Rp 120 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu.

Baca juga: PM Thailand: Indonesia Ingin Beli 2 Juta Metrik Ton Beras Tahun Depan

Selain harga cabai, Kepala Negara juga menyebut bahwa harga bawang merah di Pasar Waru tergolong bagus.

"Bawang merah juga di harga Rp 30.000-Rp 35.000 juga bagus, ini baik,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya ke Pasar Waru, tampak Presiden turut menyapa pedagang seraya membagikan sejumlah bantuan berupa sembako.

Presiden pun terlihat membeli barang yang dijual oleh salah satu pedagang di sana.

Warni, seorang pedagang tahu, tidak menyangka bahwa tahu yang dijualnya pada hari itu dibeli oleh Presiden Jokowi.

“Jual apa?”, tanya Presiden.

“Tahu pak,” jawab Warni.

Baca juga: Ganjar Heran Pemerintah Malah Impor Beras Usai Dapat Penghargaan Internasional

Presiden pun kemudian membeli lima bungkus tahu yang dijual oleh Warni dan memberikan dua lembar uang dengan nominal Rp 100.000.

Melihat hal tersebut, Warni pun terkejut dan berterima kasih kepada Presiden.

“Tadi beli tahu Bapak, harganya tadi Rp 10.000, dikasih uangnya Rp 200.000, beli lima dia,” jelas Warni.

“Terima kasih banyak alhamdulillah kepada Pak Jokowi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com