Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ungkap Ada Kampanye Hitam Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Hentikan Bansos dan Program Pro Rakyat Jokowi

Kompas.com - 19/12/2023, 06:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan adanya kampanye hitam yang menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar-Mahfud akan menghentikan dana bantuan sosial (bansos) dan program kesejahteraan rakyat jika terpilih.

"Jadi, sekali lagi, kami ingin menegaskan bahwa adanya kampanye hitam di masyarakat di grassroot yang menyatakan bahwa sekiranya Mas Ganjar dan Prof Mahfud terpilih, maka program-program bansos dan kesejahteraan masyarakat yang sekarang sudah dilaksanakan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), itu tidak akan dilanjutkan, itu sama sekali tidak benar," kata Kara dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

Sebaliknya, menurut dia, pasangan Ganjar-Mahfud ingin melanjutkan bahkan memperbaiki program pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah berjalan, seperti salah satunya bansos dan beragam kartu kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: TPN Bantah Ganjar-Mahfud Bakal Hentikan Program Pro Rakyat Jokowi

Kara mengatakan, hal itu akan diimplementasikan Ganjar-Mahfud melalui salah satu program unggulan bernama KTP Sakti atau akronim dari Satu Kartu Terpadu Indonesia.

"Nah ini adalah bukti bahwa KTP Sakti ini adalah sebuah program yang bukan hanya mau melanjutkan, program-program bansos dan kesejahteraan masyarakat di era pemerintahan Presiden Jokowi, tetapi juga bahkan memperbaiki dan melakukan penuntasan terhadap program-program tersebut," ujarnya.

Kara mengungkapkan, lewat KTP Sakti, program bansos dan kartu kesejahteraan masyarakat akan tertuang hanya dalam satu kartu saja, yaitu Kartu Tanda Penduduk Indonesia.

Program tersebut juga dikatakan merupakan langkah Ganjar-Mahfud mewujudkan digitalisasi bansos jika kelak terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Ganjar Tanggapi Santai Hasil Survei: Semua Kita Hormati

Menurut Kara, masyarakat dapat merasakan manfaat menerima bansos secara lebih baik lewat program KTP Sakti.

TPN Ganjar-Mahfud juga menyebut bahwa Ganjar-Mahfud memastikan bansos diterima seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.

"Mudah-mudahan teman-teman media dan masyarakat menjadi jelas, bahwa tidaklah benar, bahwa kabar yang beredar sekarang bahwa Mas Ganjar dan Prof Mahfud akan menghentikan program kesejahteraan masyarakat yang sekarang sudah diluncurkan ke masyarakat," kata Kara.

"Bahkan, dengan pemanfaatan teknologi digital lewat KTP Sakti itu maka dengan memanfaatkan satu saja KTP, maka seluruh warga masyarakat, yang eligibel yang berhak mendapatkan bantuan sosial itu akan mendapatkan akses yang lebih mudah, lebih luas dan lebih cepat dalam menerima dana dana bansos dan berbagai program kesejahteraan masyarakat lainnnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Politisi PDI-P Tegaskan Ganjar-Mahfud Bawa Narasi Keberlanjutan: Kami Tidak Pindah Strategi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Nasional
Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal 'Statement'

Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal "Statement"

Nasional
Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Nasional
KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com