Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Tegaskan Ganjar-Mahfud Bawa Narasi Keberlanjutan: Kami Tidak Pindah Strategi

Kompas.com - 18/12/2023, 22:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Aria Bima menegaskan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tetap melanjutkan apa yang sudah baik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia memastikan narasi itu lah yang dibawa pasangan calon tersebut sejak awal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum dan tidak berubah hingga sekarang. 

"Intinya bahwa kami tidak pindah strategi, ini ada keberlanjutan," kata Aria Bima dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Putar Balik Strategi Ganjar dan PDI-P Diduga akibat Efek Ekor Jas Tak Sekuat Jokowi

Aria menyatakan, keberlanjutan merupakan komitmen Ganjar-Mahfud, meski ada perbedaan dukungan politik antara PDI-P dan Presiden Jokowi.

Dia lantas menyebut bahwa Jokowi mulanya mendukung Ganjar.

Namun dukungan itu otomatis bergeser setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, masuk ke gelanggang dengan menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

"Ini saja yang sedikit perbedaan antara Ganjar-Mahfud dan partai pengusung, dengan Pak Prabowo-Gibran dengan partai pengusungnya," ungkap Aria.

Baca juga: Ditanya Posisinya Oposisi atau Penerus Jokowi, Ini Jawaban Ganjar

Wakil Ketua Komisi VI DPR ini kemudian meminta perbedaan dukungan itu tidak lantas diarahkan pada narasi Ganjar-Mahfud tidak akan melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi yang sudah baik.

Ia pun menegaskan, PDI-P tetap berkomitmen mengawal pemerintahan Jokowi hingga tuntas masa jabatan pada November 2024 mendatang.

"Kita tetap dukung penuh dalam konteks politik anggaran kemarin, juga di pengawasan sampai November 2024," ujarnya.

Lebih jauh, Aria mengatakan bahwa hal ini sudah dilakukan PDI-P sejak pertama kali mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Berbeda dengan Prabowo dan Partai Gerindra yang baru bersama Jokowi usai Pemilihan Presiden 2019.

Baca juga: Anjloknya Elektabilitas Ganjar dan Melejitnya Prabowo di Survei Litbang Kompas

Dari situ, Aria menuding Prabowo tidak mengerti tentang narasi besar yang ingin dibawa Jokowi untuk bangsa negara.

"Pak Prabowo mulai baru sejak 2019 ke 2024. Dan mungkin juga tidak mengerti betul tentang narasi besar pembangunan ekonomi Jokowi. Ini perlu kami sampaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com