"Itu bisa (terjadi). Karena saya punya rumus. Pertama sejarah kehidupan manusia di dunia itu kalau negara tidak adil, bubar. Sewenang-wenang, bubar. Kalau disorientasi terjadi maka akan terjadi dis-trust, ketidakpercayaan," ungkapnya.
"Kalau dibiarkan terus akan terjadi disobedience pembangkangan masyarakat, lihat saja masyarakat kalau hukumnya tidak adil polisi dilawan, jaksanya dilawan, pemerintahnya dilawan, kalau disobedience ini dibiarkan terus, rakyat dibiarkan menderita, maka terjadi disintegrasi," tambahnya.
Baca juga: Soal Penuntasan Kasus HAM, Mahfud MD: Baru Saya yang Mengerjakan
Dalam pidatonya pada 2018 lalu, Prabowo Subianto menyebut ada kajian-kajian yang dilakukan di negara lain bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang.
Potongan video pidato Prabowo tersebut diunggah akun Facebook dan Twitter resmi Partai Gerindra dan menjadi viral di dunia maya pada 2018.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video tersebut.
Namun, Prabowo tidak menyebut kajian apa yang ia maksud.
Saat ditelusuri lebih lanjut, pernyataan Prabowo tersebut mengutip novel fiksi ilmiah 'Ghost Fleet: A Novel of the Next World War' kaywa PW Singer and August Cole, 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.