Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Lobi Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota Haji 20.000

Kompas.com - 12/12/2023, 14:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan proses dirinya saat melobi Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 20.000.

Menurut Presiden, lobi tersebut dilakukan saat jamuan makan siang bersama Pangeran Arab Saudi Mohammed Bin Salman Al Saud (MBS) yang juga merupakan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi.

Mula-mula, Jokowi bercerita pada 1,5 bulan lalu dirinya berkunjung ke Arab Saudi. Di sana, ada dua agenda yang dihadirinya, yakni pertemuan bilateral Indonesia dengan Arab Saudi dan KTT Luar Biasa OKI yang membahas persoalan Gaza.

"Di acara yang pertama, setelah berbicara serius urusan investasi, urusan perdagangan (lalu) makan siang dengan yang mulia Pangeran Mohammed Bin Salman," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Nasional 2023 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

"Diajak makan siang beserta menteri-menteri. Saat makan siang, namanya makan, seneng, saya lihat suasana kok seneng banget. Terus (Pangeran MBS) ditanya agak kemana-mana, makin seneng," tuturnya.

Baca juga: Kuota Haji Ditambah 20.000, Pemerintah Percepat Persiapan Teknis Ibadah Haji 2024

Saat itu, menurut Jokowi dirinya melihat momentum untuk bisa menyampaikan pesan kepada Pangeran MBS.

Yakni untuk mengutarakan kondisi calon jemaah haji Indonesia yang memiliki masa tunggu sangat lama untuk bisa melakukan ibadah haji.

Jokowi mengatakan, masa tunggu para calon jemaah haji itu bisa sampai 47 tahun.

"Istilah saya masuk. Saya sampaikan "Yang Mulia calon jemaah haji di Indonesia ini menunggu sampe 47 tahun untuk bisa ibadah haji". Dia (Pangeran MBS) kaget," ungkap Jokowi.

Saat itu Pangeran MBS langsung bertanya kepada Jokowi apakah benar kondisinya seperti itu. Jokowi pun menekankan bahwa yang disampaikannya memang benar.

"Bener? (Tanya MBS). Bener Yang Mulia. Masa saya bohong. Mohon yang mulia berkenan memberikan tambahan kuota haji," kata Jokowi.

Baca juga: Tahun Depan Kuota Haji Bertambah 20.000, tapi Petugasnya Dikurangi 2.000

Setelahnya, Pangeran MBS menyatakan akan mempertimbangkan aspirasi Jokowi. Pangeran juga memastikan akan memberi jawaban keesokan harinya.

"Begitu malam saya dikabarin, saya ditelepon Dubes Arab Saudi. (Dikatakan) "Presiden Jokowi baru saja diputuskan ada tambahan kuotanya 20.000"," jelas Jokowi.

Belajar dari pengalaman tersebut, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa jika ingin meminta sesuatu jangan disampaikan pada saat suasana serius.

Melainkan, kata Jokowi, sebaiknya permintaan diberitahukan saat suasana sedang santai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com