Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Hentikan Penghujatan, Bangun Demokrasi dan Jaga Persatuan NKRI

Kompas.com - 12/12/2023, 14:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM konteks Pemilu 2024 di Indonesia, geoplotik negara ini menjadi faktor penting adalan kesempatan untuk membangun demokrasi yang berkarakter Pancasila dan membentuk dinamika pendewasaan politik internal.

Dewasa ini dalam korelasi kampanye pemilihan umum (pemilu) terhembus pula atmosfer publik yang dipenuhi dengan hujatan dan penghujatan. Karuan saja ini menjadi tantangan serius bagi proses pemilu mendatang.

Peran media massa dan platform sosial, akan menjadi kunci dalam membentuk opini publik dan memengaruhi arah perdebatan politik.

Oleh karena itu, menjelang pemilu, penting untuk menjaga dialog konstruktif dan menghindari polarisasi yang dapat merusak persatuan nasional.

Dengan demikian, Pemilu 2024 dapat menjadi panggung untuk mengevaluasi kebijakan dan pandangan partai politik terhadap isu-isu geopolitik regional dan global.

Dalam menghadapi dinamika global, pemilih dapat menilai kemampuan para calon untuk memimpin Indonesia dalam tatanan internasional yang semakin kompleks.

Keterlibatan Indonesia dalam isu-isu kawasan, seperti konflik regional atau kerja sama ekonomi, dapat menjadi faktor penentu dalam pilihan pemilih.

Di mana pemilih dapat memilih pemimpin yang dapat menjaga kepentingan nasional, serta memainkan peran konstruktif di tingkat internasional.

Oleh karenanya, pemilu sebagai panggung untuk membangun persatuan dan kesatuan nasional menjadi esensial.

Pemilihan pemimpin yang mampu mengatasi perbedaan pendapat dengan dialog, dan membangun kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan nasional, maka dapat membentuk arah masa depan Indonesia lebih kokoh.

Teranglah bahwa kemudian Pemilu 2024 bukan hanya proses demokratis, tetapi juga momentum kritis untuk membentuk peran geopolitik Indonesia dalam konteks global dan regional.

Geopolitik Indonesia dalam dinamika kawasan

Dalam konteks Pemilu 2024, peran geopolitik Indonesia memiliki potensi besar untuk memengaruhi pandangan dunia terhadap stabilitas politik negara ini. Pemilih yang cerdas dapat secara langsung berkontribusi pada citra positif Indonesia di mata komunitas internasional.

Oleh karena itu, penting bagi pemimpin terpilih untuk membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara lain, menjaga kredibilitas Indonesia, dan aktif berpartisipasi dalam organisasi internasional guna mempromosikan perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan global.

Sebagai negara dengan kedudukan strategis di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran sentral dalam geopolitik regional.

Dengan meningkatnya sorotan terhadap geopolitik Indonesia, khususnya dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, dinamika kompleks di kawasan ini menciptakan atmosfer publik yang penuh ketegangan dan kompleksitas, yang dapat menyudutkan pihak-pihak tertentu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com