JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengaku tidak masalah memimpin para seniornya setelah ia menjadi orang nomor satu di matra darat.
Menurut abituren Akademi Militer 1992 itu, senioritas di tubuh TNI, khususnya TNI AD, merupakan hal biasa.
“Karena kami juga mulai dari Dandim (Komandan Kodim) ada senior, yang penting komunikasi dengan baik,” kata Maruli setelah serah terima jabatan KSAD di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: KSAD Maruli: Kalau Pun Ada yang Tak Netral, Hanya Individu atau Kelompok Sangat Kecil
Maruli menyebutkan, senioritas di TNI memang kuat. Kendati demikian, bukan berarti junior yang menjabat tak dapat memerintah senior di bawahnya.
“Jadi bukan berarti senior tidak bisa diperintah. Itu tatanan yang sudah berjalan, dan sudah dikerjakan sekian lama. Saya di korem, kodam, kasdam, kostrad, semua baik-baik saja,” kata Maruli.
Sebelumnya, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi berharap, kepemimpinan Maruli tidak akan menciptakan disharmoni di matra darat.
Baca juga: Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD
Sebab, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) itu akan memimpin para seniornya di TNI AD.
“Setelah dipimpin oleh tujuh jenderal generasi Akmil 80-an berturut-turut mulai Jenderal (Purn) Pramono Edhie hingga Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman dan diselingi oleh Jenderal Agus Subiyanto, kini TNI AD benar-benar akan dipimpin generasi 90-an,” ujar Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/11/2023).
“Kita berharap nantinya tidak ada problem disharmoni,” kata dia lagi.
Fahmi juga mengatakan, salah satu tantangan penting bagi Maruli yaitu menunjukkan regenerasi dan estafet kepemimpinan di TNI AD.
“Kita berharap masa aktif yang lumayan panjang hingga 2028 tidak akan sampai mengganggu regenerasi di lingkungan TNI AD,” ujar Fahmi.
Sejumlah jenderal bintang tiga angkatan 1980-an masih di tubuh TNI AD.
Misalnya, Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen Arif Rahman yang merupakan abituren Akmil 1988. Lalu, Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad) Letjen Alfred Denny abituren Akmil 1988.
Kemudian, Komandan Pusat Teritorial TNI AD (Danpusterad) Letjen Teguh Muji Angkasa abituren Akmil 1989.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.