Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Ganjar, Ketua PWI Sebut Media Sedang Hadapi Krisis Etika dan Ekonomi

Kompas.com - 30/11/2023, 14:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, menyampaikan aspirasi kepada calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo bahwa industri media kini sedang menghadapi krisis etika dan ekonomi.

Hal itu disampaikan Hendry ketika menerima Ganjar di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

"Sekarang ini juga sedang menghadapi krisis baik secara etika, terlebih dari secara ekonomi," kata Hendry di lokasi.

Saat ini, kata dia, hampir sepenuhnya penghasilan media massa berpindah ke media sosial.

Baca juga: Soal Komitmen Kebebasan Pers, Ganjar: Pemerintahnya Enggak Boleh Baper, Kalau Dikritik

"Hampir 90 persen penghasilan yang dulu diperoleh oleh pers itu sekarang jatuh ke media sosial atau platform yang mengelola informasi," ujarnya.

Hendry berpandangan, persoalan ekonomi menjadi salah satu ancaman dalam mempertahankan pers nasional.

Untuk itu, dia akan meminta komitmen Ganjar akan dukungan pada kebebasan pers pada kesempatan ini.

Sesudah itu, Ganjar bicara dan membenarkan bahwa industri media sedang tidak baik-baik saja.

Baca juga: Stafsus Presiden Klaim KUHP Jamin Kebebasan Pers

Ada dua hal yang dicatatnya, yaitu bisnis media dan peralihan atau transisi media.

"Bisnisnya sekarang sedang mengalami perubahan. Disrupsi di pers sekarang terjadi. Dari konvensional menuju digital," ujar dia.

"Konvensionalnya mulai ditinggalkan, digitalnya belum 100 persen. Secara bisnis, enggak bagus. Ini belum baik-baik saja," sambung dia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kemudian melihat persoalan kedua soal munculnya orang yang mengaku sebagai wartawan.

Padahal, orang itu merupakan perangkat desa.

"Dia kemarin kerja di satu organisasi masyarakat. Tiba-tiba jadi wartawan tulis saja. Motif macam-macam. Saya pernah diingatkan oleh wartawan senior. 'Mas Ganjar, kalau sama pers daerah jangan begitu. Mas, kami ini sudah tiap hari bicara. Kami mau melapor pada siapa kalau ada seperti itu'," beber Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com