Dalam pandangan Ganjar, pembangunan tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia.
Maka, Ganjar menekankan perlunya investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Papua.
"Sekolah dan pendidikan itu lah penting agar bisa digerakkan anak-anak yang punya keterampilan, sehingga gap-nya makin hari makin berkurang," ujar dia.
3. Temui rohaniwan
Setelah itu, Ganjar lanjut bertemu dengan Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC.
Pertemuan itu berlangsung lebih kurang 30 menit. Usai pertemuan, Ganjar mengaku banyak dititipkan pesan untuk menjaga stabilitas Pemilu 2024 dengan terus berbuat kebaikan.
"Resepnya beliau hanya satu, harus gembira. Dan gembira itu mesti ditunjukan dengan kita toleransi sehingga masing-masing akan berperan sesuai dengan fungsinya. Kalau itu dijalankan, beres lah insyallah," kata Ganjar.
Baca juga: Ditanya Solusi Damaikan Papua, Ganjar Tekankan Pentingnya Keadilan
Ia mengaku banyak terinspirasi oleh sosok Mandagi.
Menurut Ganjar, Mandagi memberikan inspirasi melalui kalimat-kalimat pendek namun penuh makna.
"Memberikan inspirasi bagaimana kita berpikir, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita bertindak. Menurut saya kalau boleh saya terjemahkan tadi itu dan itu bikin kita punya koreksi diri, seandainya ada sesuatu kalau kita mitigasi 'Oh tidak baik untuk masyarakat', maka jangan lakukan," imbuh Ganjar.
4. Tak jadi ke titik nol
Ganjar sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke titik nol Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota.
Namun, realitanya agenda itu tak jadi dilakukan.
Wakil Ketua TPN Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menggantikan Ganjar menyambangi titik nol kilometer.
Andika menjelaskan alasan mengapa dirinya menggantikan Ganjar untuk berkunjung ke titik nol.
"Pertama, permintaan Mas Ganjar ini, kan sebelumnya dijadwalkan ke titik nol Sota. Ini ujung timur karena lepas dari pagar belakang LBN ini sudah Papua Nugini. Tetapi karena memang berangkatnya beliau kan harus ada beberapa acara tadi malam, sehingga berangkatnya terlambat, sampainya terlambat, sehingga terpaksa menugaskan saya," jelas Andika.
Baca juga: Ganjar Pranowo Olahraga dan Sarapan Bubur di Merauke Sebelum ke NTT
Meski demikian, Andika mengaku tetap mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat sekitar Sota yang masih seputar pendidikan hingga lapangan kerja.
Namun, dia menyoroti soal keinginan masyarakat akan lestarinya kampung adat.
"Dan mereka kita lihat sendiri memang kondisinya kehidupan masih cukup tertinggal dan itu yang diinginkan adalah kampung adat. Mungkin sebagai suatu upaya untuk melestarikan adat istiadat dari suku Kanum," ujar mantan Panglima TNI itu.
5. Dialog bersama anak muda