Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ceritakan Strategi Saat Terpilih Jadi Pimpinan Ketua OSIS Se-Indonesia

Kompas.com - 25/11/2023, 07:52 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menceritakan strateginya saat dipilih menjadi ketua kepengurusan para ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Indonesia pada 1985.

"Waktu itu kan, di Jakarta ya ada sekitar mungkin 800 peserta, saya lupa, sekitar 600-800 orang," ujar Anies saat ditemui di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

Anies saat itu duduk di bangku kelas XI SMA 2 Yogyakarta, dia diutus mengikuti pelatihan ketua OSIS SMA se-Indonesia di Jakarta.

Selama pelatihan para Ketua OSIS berlangsung, dibentuk sebuah pengurus yang ketuanya dipilih melalui mekanisme voting.

Baca juga: Janji Anies jika Jadi Presiden: Calon Komisioner KPK Harus Tandatangani Pengunduran Diri jika Melanggar Etika

Anies mengatakan, jelang pemilihan dia tidak mengucapkan janji apapun terkait program kerja meskipun menjadi salah satu kandidat ketua dari para ketua OSIS.

"Saya sampaikan saja bahwa kita semua berada di sini, semuanya adalah para ketua-ketua, teman-teman pasti tau ketua yang baik itu seperti apa, karena kita semua di sini semuanya Ketua OSIS, jadi anda pilih aja ketua OSIS yang menurut Anda paling tepat," tuturnya.

"Jadi saya malah tidak bercerita tentang saya mau berbuat apa, saya malah sampaikan, 'Silakan Anda pilih orang yang menurut Anda paling pas'" sambung Anies.

Baca juga: Saat Anies Ditanya Apakah Istrinya Akan Cawe-Cawe Jika Jadi Ibu Negara

Berbeda dengan kontestan lain, Anies menyebut para calon presiden Ketua OSIS se-Indonesia lainnya terus membicarakan janji dan program ke depan.

"Kalau yang lainnya, 'Saya akan begini saya akan begini'. Kalau saya bilang, 'Anda pilih saja yang menurut Anda paling pas, toh ketua-ketua ini tahu mana yang paling pas'" imbuhnya.

Hasil voting kemudian memilih Anies sebagai pimpinan dari para ketua OSIS se-Indonesia.

Menurut Anies, dia bisa terpilih sebagai pimpinan para ketua OSIS se-Indonesia karena ada rasa saling menghormati antara yang dipimpin dan yang memimpin.

"Ketika saling menghormati terjadi, maka kerja sama bisa terjalin dengan baik, ada leadership ada followership," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com