Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Siswono Yudo Husodo Dukung Ganjar-Mahfud | Manuver Tajam PDI-P

Kompas.com - 24/11/2023, 05:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan terkait keputusan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi artikel terpopuler di Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Artikel populer lainnya terkait kritikan anggota Komisi III DPR Taufik Basari yang menyebut penetapan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan memalukan.

Selanjutnya, manuver PDI Perjuangan yang mengeklaim menjalin komunikasi dengan Koalisi Perubahan setelah berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Eks Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Siswono Yudo Husodo Dukung Ganjar-Mahfud

Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo menyatakan bakal mendukung Ganjar-Mahfud pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Pada Pilpres 20224 yang akan datang saya akan memilih Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2024-2029," kata Siswono dalam keterangan video, dikutip pada Rabu (22/11/2023).

Siswono menuturkan, ia memilih pasangan Ganjar-Mahfud karena prinsip meritokrasi yang ia yakini.

Mantan menteri era Orde Baru ini juga mengaku telah melihat kemampuan, kapasitas, kompetensi, integritas, etika, moralitas, serta rekam jejak Ganjar-Mahfud sebelum menjatuhkan pilihan.

Baca selengkapnya: Eks Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Siswono Yudo Husodo Dukung Ganjar-Mahfud

2. Firli Bahuri Tersangka Korupsi, Anggota Komisi III DPR: Sangat Memalukan, Titik Nadir Negara Hukum

Anggota Komisi III DPR Taufik Basari menilai status tersangka yang ditetapkan pada Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) begitu memalukan institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, Firli adalah Ketua KPK yang diseleksi pula oleh Komisi III melalui fit and proper test.

"Sangat memalukan. Jadi, ini peringatan buat kita semua bahwa saat ini kita sedang berada pada titik nadir negara hukum," kata Taufik Basari ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Pria yang karib disapa Tobas itu lantas mengingatkan bahwa Indonesia, berdasarkan Konstitusi, adalah negara hukum.

Baca selengkapnya: Firli Bahuri Tersangka Korupsi, Anggota Komisi III DPR: Sangat Memalukan, Titik Nadir Negara Hukum

3. Manuver Tajam PDI-P Dekati Koalisi Perubahan Usai Berseberangan dengan Jokowi

PDI Perjuangan belakangan ini memperlihatkan perubahan sikap yang drastis dalam membangun hubungan dengan Koalisi Perubahan.

Baru-baru ini, PDI-P mengeklaim telah menjalin komunikasi dengan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dalih komunikasi tersebut karena merasakan nasib yang sama, yakni sama-sama merasa mendapat tekanan dari penguasa.

Jika ditarik ke belakang, sikap PDI-P saat ini terlihat berbeda, terutama dalam menyikapi keputusan Partai Nasdem ketika mengusung Anies sebagai capres pada Oktober 2022.

Ironisnya, perubahan sikap PDI-P yang mulai membuka diri dengan Koalisi Perubahan ternyata tak mendapat sambutan baik.

Partai Nasdem, salah satu anggota Koalisi Perubahan membantah telah menjalin komunikasi dengan PDI-P.

Tak hanya itu, partai besutan Surya Paloh itu meminta agar PDI-P tak cengeng menghadapi tekanan jelang bergulirnya Pemilu 2024.

Baca selengkapnya: Manuver Tajam PDI-P Dekati Koalisi Perubahan Usai Berseberangan dengan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com