JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengutuk keras serangan pasukan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Mahfud menegaskan, rumah sakit (RS) yang dibangun atas donasi dari masyarakat Indonesia itu selama ini telah mengabdikan diri untuk kemanusiaan.
"Saya ingin menyelipkan satu seruan, Saudara, bahwa pemerintah mengutuk keras terjadinya pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," kata Mahfud di Ancol, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 14.128 Orang, BRICS Ikut Suarakan Gencatan Senjata
Mahfud menuturkan, pemerintah saat ini kehilangan kontak dengan rumah sakit tersebut.
Ia menyebutkan, rumah sakit itu juga sudah luluh lantak dan tenaga kesehatan yang bertugas pun tidak bisa dihubungi oleh pemerintah.
"Sekarang sudah kehilangan kontak, sudah luluh lantak, awaknya 13 orang belum bisa dihubungi, mungkin juga sudah meninggal bersama bom yang terkahir," kata Mahfud.
Mahfud menyatakan, pemerintah masih mencari cara untuk mengevakuasi tiga relawan MER-C yang sebelumnya memilih bertahan di RS Indonesia.
Namun, ia menekankan bahwa upaya evakuasi itu tidak mudah karena terbatasnya akses transportasi dan terputusnya komunikasi.
"Ya masih dicari, masih dicari cara karena tidak mudah juga ya, situasi sulit untuk dijangkau dengan kendaaraan, hubungan komunikasi juga tidak mudah," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus bersama bangsa Palestina hingga memperoleh kemerdekaannya.
Baca juga: Netanyahu Nyatakan Israel Akan Terus Berperang di Gaza sampai Semua Tujuan Tercapai
Ia menyebutkan, Pemerintah Indonesia juga akan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Presiden sudah beri bantuan lagi kemarin, dan mungkin insya Allah akan terus diberi bantuan, pokoknya Indonesia akan terus bersama Palestina dan seluruh wilayahnya," kata Mahfud.
Ia pun meminta negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi hentikan perang di Palestina.
"Negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), supaya segera mengeluarkan resolusi, agar serangan-serangan dihentikan dari kedua pihak, demi kemanusiaan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengatakan, tiga relawan asal Indonesia yang berada di Gaza, Palestina, dikabarkan dalam keadaan sehat.