Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Bantah Masuk Partai Gerindra

Kompas.com - 21/11/2023, 06:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membantah bergabung ke Partai Gerindra.

Adapun klaim Susi bergabung dengan Gerindra dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Jawa Barat (Jabar) Aries Marsudiyanto.

Susi disebut-sebut masuk sebagai bagian dari Dewan Kehormatan Bappilu Partai Gerindra.

"Tidak," jawab Susi singkat saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Susi Pudjiastuti dan Umuh Muchtar Diklaim Siap Gabung Gerindra

Namun, saat ditanya apakah pernah ada tawaran bergabung ke Gerindra, Susi tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Sebelumnya, Aries Marsudiyanto mengeklaim Susi Pudjiastuti bergabung ke Partai Gerindra.

Susi disebut akan bergabung untuk ikut memenangkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jabar.

"Banyak, Bu Susi, ya segala macam lah. Pak Umuh Muchtar Persib, segala macam. Banyak sekali ya yang sudah siap bergabung dengan kita. Para ulama-ulama, para tokoh, pengusaha, semuanya banyak," ujar Aries saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Aries mengatakan, Susi akan ditempatkan di Dewan Kehormatan Bappilu Partai Gerindra.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Diisukan Bergabung Dalam Timnas AMIN, Anies: Dalam Proses

Dia menyebut, semua orang yang masuk ke Gerindra memiliki porsinya masing-masing.

"Beliau kita tempatkan di Dewan Kehormatan kita di Bappilu. Saya rasa ya semuanya pada porsinya masing-masing lah ada yang di lapangan, ada yang pemikirannya, semuanya sinergis, seperti itu," tutur dia. 


Lalu, Aries mengaku segera menghadap Susi untuk bersilaturahmi.

Dia menyebut Susi juga sudah bersedia masuk ke barisan Partai Gerindra.

"Iya, kita masukkan Beliau ke Dewan Kehormatan Bappilu. Nanti ada kesempatan saya akan bersilaturahmi, menghadap Beliau ya untuk lebih intens dan lebih terstrukturlah," ujar Aries.

"Ya, ya, ya. Nanti kita semuanya ya akan kelihatan di lapangan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com