Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolonel Subhan Pimpin Misi Kemanusiaan ke Palestina Sebelum Jadi Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan

Kompas.com - 16/11/2023, 19:28 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga prajurit TNI Angkatan Udara (AU) dipastikan gugur dalam insiden jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano di Keduwung, Puspo, Pasuruan, Kamis (16/11/2023).

Dalam konferensi pers, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan bahwa pihaknya sudah berhasil mengevakuasi tiga jenazah.

Ketiga jenazah adalah Mayor (Pnb) Yuda A Seta dan Kolonel (Pnb) Subhan yang terbang menggunakan pesawat nomor ekor TT-3103, serta Kolonel (Adm) Widiono yang terbang dengan pesawat nomor ekor TT-3111.

Sementara itu, Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan masih dalam pencarian.

Salah satu korban, yakni Subhan, kali terakhir bertugas memimpin misi kemanusiaan ke Palestina.

Baca juga: Ini Identitas Pilot dan Awak 2 Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan

Laman resmi TNI AU menulis, Subhan bertindak sebagai “mission commander” dalam misi kemanusiaan membawa total dukungan logistik seberat 26.000 kilogram itu.

Bantuan itu dibawa dengan menggunakan dua pesawat Hercules TNI AU.

Bantuan dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11/2023).

Subhan dan para kru kemudian tiba di Tanah Air pada Rabu (8/11/2023).

Adapun Subhan menjabat sebagai Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Baca juga: Lokasi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Berada di Area Perkebunan Kentang Warga

Kadispenau Agung mengatakan, dua pesawat Super Tucano terjatuh saat sedang melakukan latihan formasi secara rutin.

Pesawat lost contact saat melaksanakan misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh.

Pesawat take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB dan dinyatakan lost contact pada pukul 11.18 WIB, Kamis.

“Diketahui bahwa kedua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah,” ujar Kadispenau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com