JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono.
Pemberian tanda kehormatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8/TK/2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama, yang ditetapkan di Jakarta pada 27 Februari 2023.
Adapun penyematan tanda kehormatan tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Selasa (14/11/2023).
Dilansir dari laman resmi Sekretariat Wakil Presiden, Bintang Yudha Dharma Utama termasuk dalam salah satu Tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma yang dianugerahkan oleh pemerintah kepada mereka yang telah mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan.
Baca juga: Rencana Selepas Pensiun, Panglima Yudo: Saya Tetap Teguh pada Tujuan
Selain itu, penerima Bintang Yudha Dharma Utama juga dianggap telah menghasilkan karya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.
Pemberian tanda kehormatan ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, serta telah melalui tahap pengusulan dan keputusan oleh Dewan Gelar Tanda Kehormatan (GTK), dan telah disetujui oleh Presiden Jokowi.
Sebagaimana diketahui, kiprah Yudo Margono di dunia militer sudah dimulai sejak 1988.
Sejak dinyatakan lulus dari Akademi Angkatan Laut, Yudo tidak saja aktif dalam kariernya di TNI melalui pengembangan dan inovasi di bidang militer, tetapi juga di bidang sosial kemasyarakatan.
Baca juga: Laksamana Yudo Margono Pamitan sebagai Panglima TNI
Di antaranya, sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), ia mendapat kepercayaan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.
Pada periode ini, ia beserta jajaran terlibat langsung dalam pemantauan kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, dirinya juga terlibat aktif dalam memimpin penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Sementara dari sisi pendidikan, Yudo pun turut menyumbangkan pemikiran, pengetahuan, serta analisis dalam buku yang ia luncurkan berjudul Perang Rusia vs Ukraina: Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022.
Baca juga: Bantah Jokowi Percepat Masa Pensiun Panglima Yudo, Moeldoko: Memang Sudah Masanya
Yudo memasuki masa pensiun pada 26 November mendatang. Yudo mengaku berniat bertani selepas pensiun nanti.
“Ya saya kira untuk pensiun, saya masih tetap teguh pada tujuan (bertani),” kata Yudo Margono usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta Utara, Senin (14/11/2022).
Yudo kemudian mengibaratkan pensiunnya itu seperti pendaratan amfibi yang biasa dilakukan pasukan Korps Marinir TNI AL.
“Loh, itu prinsipnya. TNI juga itu kalau pendaratan amfibi itu teguh pada tujuan,” ujarnya.
Yudo Margono juga mengaku belum mendapatkan tawaran untuk terjun ke dunia politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.