Tahun 1995, Anies lulus dan menyanding gelar sarjana ekonomi. Dia lalu bekerja di lembaga kajian ekonomi di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.
Berkat aktivitasnya di lembaga tersebut, Anies mendapatkan beasiswa untuk studi magister dan doktornya. Pendidikan S2 Anies tempuh di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, AS dan rampung pada 1998.
Setahun setelahnya, Anies melanjutkan pendidikan S3 di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, AS. Tahun 2005, pendidikan doktoralnya selesai dengan disertasi berjudul “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia”.
Berbekal gelar doktor, Anies kembali ke Tanah Air dan melanjutkan kariernya sebagai peneliti sekaligus direktur riset pada The Indonesian Institute, lembaga riset dan analisa kebijakan publik.
Pada 15 Mei 2007, ia terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina. Kala itu, Anies masih berusia 38 tahun dan tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia. Jabatan rektor diembannya hingga tahun 2011.
Kian moncer, Oktober 2014, Anies terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet Indonesia Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, belum dua tahun menjabat, Anies dicopot dari kursi Mendikbud pada 27 Juli 2016.
Namun, karier Anies di pemerintahan berlanjut ketika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno berhasil menumbangkan dua pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.
Anies memimpin Ibu Kota Negara selama lima tahun, terhitung sejak 16 Oktober 2017 hingga 16 Oktober 2022.
Baca juga: Dapat Nomor Urut 1, Anies: Selalu Ada Hikmahnya
Muhaimin Iskandar lahir Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966. Laki-laki berusia 57 tahun itu merupakan cicit dari KH Bisri Syamsuri, ulama besar yang turut mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).
Cak Imin, demikian sapaan akrabnya, menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) di Jombang dan melanjutkan studi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I di Yogyakarta.
Lulus tahun 1985, Imin melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM Yogyakarta hingga lulus tahun 1991. Satu dekade kemudian, ia meneruskan pendidikan pascasarjana bidang komunikasi di Universitas Indonesia (UI) hingga meraih gelar master pada 2001.
Muhaimin muda aktif berorganisasi. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta selama 1990-1997, serta Ketua Korps Fisipol PMII UGM pada 1988.
Selain aktif di PMII, Muhaimin juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 1990, serta di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Berbekal gelar sarjana politik dan pengalamannya di berbagai organisasi, Muhaimin terjun ke politik praktis. Ia terlibat dalam pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998 bersama sejumlah kiai NU.
Begitu PKB dideklarasikan pada 23 Juli 1998, Muhaimin dipercaya memegang jabatan sekretaris jenderal (sekjen).