Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ganjar-Mahfud, PPP Optimistis Bisa Naikkan Suara di Jatim

Kompas.com - 11/11/2023, 15:38 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhamad Mardiono optimistis dapat meningkatkan jumlah pemilih di Jawa Timur pada Pemilu 2024 mendatang.

Keyakinan itu didasarkan pada pilihan PPP mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

"Suara (PPP) di Jatim insya Allah akan naik, ditambah lagi dengan kami mencalonkan Pak Ganjar (dan) Pak Mahfud," ucap Mardiono di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/11/2023).

Ia mengakui, suara PPP pada Pemilu 2019 mengalami penurunan dibandingkan Pemilu 2014. 

Baca juga: Yakin Suara PPP Naik Pada Pemilu 2024, Mahfud MD: Turun ke Masyarakat

Berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.com, perolehan suara PPP pada Pemilu 2014, mencapai 6,53 persen. Sementara pada Pemilu 2019 menurun jadi 4,52 persen.

Tetapi, menurut Mardiono, Pemilu 2024 akan berbeda. Sebab, respons publik terhadap pasangan Ganjar-Mahfud dinilai cukup tinggi.

Dengan demikian, akan berdampak positif terhadap kenaikan jumlah pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan yang akan datang, khususnya di Jawa Timur, provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak kedua di Indonesia.

"Saya yakin Pak Mahfud MD bisa mendulang suara, menyumbangkan suara ke PPP sebagai partai pendukungnya yang cukup signifikan bagi perolehan di Jatim," ujar dia. 

Baca juga: Muncul Spanduk PPP Dukung AMIN di Sleman, Anies Sebut Bukan Sesuatu yang Aneh

Dalam kesempatan itu, Mardiono juga mengatakan, seluruh kader PPP sudah menyatakan secara kolektif mendukung pasangan calon Ganjar dan Mahfud pada Pilpres 2024.

Menurut dia, seluruh kader PPP juga akan berjuang bersama-sama untuk memenangkan partainya dalam pemilihan umum (pemilu).

"(Targetnya) insya Allah kami masih menempatkan pada perolehan suara 11 juta suara dan kemudian kursi untuk DPR RI ini 50 kursi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

Nasional
Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Nasional
Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Nasional
12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

Nasional
Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Nasional
BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com