JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan, pendukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lebih banyak yang memilih bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Meski Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal capres Anies Baswedan, suara pendukung PKB mayoritas bukan ke pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut.
Survei mencatat, sebanyak 37,6 persen pendukung PKB memilih Ganjar. Terpaut tipis, 37,0 persen pemilih PKB mendukung Anies.
Sebaliknya, pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mayoritas bukan memilih Ganjar, melainkan bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto. Padahal, PPP telah berkoalisi dengan PDI-P mendukung pencapresan Ganjar.
Menurut survei, 41,9 persen pendukung PPP memilih Prabowo. Lalu, 25,0 persen pemilih partai Kabah mendukung Ganjar.
Adapun Ganjar mendapat dukungan paling besar dari pemilih PDI-P, yaitu 75,6 persen. Lalu, Prabowo mendulang suara terbanyak dari pendukung Partai Gerindra, yakni 78,8 persen.
Sementara, Anies banyak didukung oleh massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu 73,3 persen.
Baca juga: Tanda-tanda PDI-P Mulai Putus Ketergantungan Politik pada Sosok Jokowi
Berikut pilihan bakal capres menurut pilihan partai politik, merujuk survei terbaru LSI:
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
Baca juga: Ganjar-Mahfud Berbaju Hitam dan Putih, PDI-P: Wujud Cita-cita Proklamasi Tidak Boleh Abu-abu
Survei juga memetakan elektabilitas tiga bakal capres. Hasilnya, angka elektoral Prabowo unggul dibandingkan Ganjar dan Anies.
Dalam simulasi tiga nama, Prabowo mengantongi elektabilitas 37 persen. Angka tersebut meningkat sekitar 5 persen dibandingkan survei April 2023 di mana elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu sebesar 32,5 persen.
Sementara, mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengekor di urutan kedua dengan elektabilitas 35,2 persen, terpaut 1,8 persen dari angka elektoral Prabowo.
Sama dengan Prabowo, tingkat keterpilihan Ganjar juga naik dibandingkan survei April 2023. Namun, kenaikannya hanya sekitar 1 persen dari elektabilitas sebelumnya sebesar 34,1 persen.