Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Bobby Nasution Dukung Gibran, Disambut Gerindra tapi Disindir PDI-P

Kompas.com - 10/11/2023, 05:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin hangat. Hal yang menjadi perhatian utama adalah perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo beserta keluarganya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Perbedaan pandangan politik antara Presiden Jokowi dengan salah satu partai yang mengantarkannya menuju kursi RI-1 terlihat menjelang Pilpres 2024.

Presiden Jokowi adalah kader PDI-P. Dia menduduki jabatan publik sebagai Wali Kota Solo selama dua periode, lantas menjabat Gubernur DKI Jakarta, tetapi tidak menyelesaikan masa kepemimpinannya, kemudian menjadi presiden selama dua periode, yaitu 2014 sampai 2019 dan 2019 sampai 2024.

PDI-P mendukung Jokowi sampai ke puncak kekuasaan. Bahkan, partai berlambang banteng bermoncong putih itu juga mendukung anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Wali Kota Solo.

Baca juga: Bobby Dukung Prabowo-Gibran padahal Kader PDI-P, Golkar: Urusan Bobby Lah

Mereka juga menyokong menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, buat bersaing dalam pemilihan kepala daerah Medan pada 2020 dan menang.

Akan tetapi, titik balik relasi antara Jokowi dan PDI-P adalah saat Gibran bersedia menerima tawaran saat menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Hal itu membuat posisi Gibran menjadi berhadap-hadapan dengan PDI-P.

Sebab, PDI-P juga mengusung pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tidak lama setelah itu, Bobby memberikan dukungan sebagai adik ipar Gibran. Padahal, posisi Bobby masih merupakan kader PDI-P.

Baca juga: Sebut Bobby Mestinya Dukung Dirinya, Ganjar: Karena Kader PDI-P yang Diajukan Saya

 

Gerindra buka pintu

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mempersilakan Bobby bergabung ke Partai Gerindra.

Habiburokhman merespons Bobby yang memastikan akan mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Partai Gerindra adalah partai terbuka, siapa saja bisa masuk ke Gerindra," ujar Habiburokhman saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).

"Kami terbuka ya, tidak ada dikhususkan ke Gibran, ke Bobby, silakan saja kalau yang ingin masuk Partai Gerindra. Kami terbuka saja," sambungnya.

Sementara itu, terkait Gibran yang dijadikan cawapres oleh Prabowo, Habiburokhman mencontohkan kejadian pada Pilpres 2014.

Baca juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Enggak Apa, Silakan

Ketika itu, Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Jusuf Kalla (JK) yang berasal dari partai yang bukan merupakan koalisinya.

"Tapi itu soal urusan Mas Bobby ke PDI-P, soal urusan Mas Gibran ke PDI-P kami kembalikan ke mereka. Itu bukan wilayah kami, kami tidak akan intervensi, justru kami menghormati hubungan di antara mereka. Kami doakan bisa diselesaikan dengan baik-baik dan elegan," imbuh Habiburokhman.

Bobby lantas menggagas kegiatan deklarasi dukungan khusus buat Gibran. Dia menyampaikan dukungan itu melalui kelompok relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang.

Deklarasi terhadap Prabowo-Gibran ini dilakukan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

"Ini yang hadir, Pak Prabowo, yang berdiri kami pengusaha-pengusaha dari daerah. Selain pengusaha, kami juga pejuang yang hari ini kami mendeklarasikan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi, Pak Prabowo, kalau bahasa anak Medan-nya, 'Mudah-mudahan aman ini barang, Pak'," ujar Bobby.

Baca juga: Bobby Dukung Prabowo, Djarot PDI-P: Kita Tunggu Sikap Kesatrianya Kembalikan KTA

Bobby mengatakan, para pengusaha muda yang mendeklarasikan Prabowo-Gibran ini memastikan bahwa Prabowo selalu ada di hati mereka.

Lalu, mereka juga memastikan ikut mendukung program yang ingin Prabowo lakukan jika menang menjadi presiden.

"Bagaimana jiwa kesatria yang Pak Prabowo tunjukkan kepada kami, jiwa, dan integritas yang Pak Prabowo miliki selama berkarier ini menjadi poin yang bisa kami pelajari," sambung wali kota Medan itu.

Baca juga: Kenang Saat PDI-P Beri Karpet Merah ke Bobby Nasution, Hasto: Orang Bisa Berubah karena Kekuasaan

Sindiran PDI-P

PDI-P tidak tinggal diam atas manuver politik Bobby. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyarankan sebaiknya Bobby mengundurkan diri sebagai kader partai setelah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.

"Karena memang etika politiknya, ketika sudah memberikan dukungan kepada pihak lain, ya bertanggung jawab untuk mengundurkan diri," kata Hasto saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023) malam.

Disinggung soal Kartu Tanda Anggota (KTA) Bobby, Hasto mengaku belum bisa memastikan apakah sudah dikembalikan ke DPC PDI-P Kota Medan ataupun Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.

Bobby diminta mengembalikan KTA PDI-P dalam waktu dua hingga tiga hari setelah dipanggil DPP pada Senin (6/11/2023).

Baca juga: Bobby Nasution Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Sekjen PDI-P: Etikanya Bertanggung Jawab untuk Mundur

"Ini seharian kami rapat di TPN, di Tim Pemenangan Nasional sehingga kami akan melakukan pengecekan kepada Pak Komarudin Watubun," kata Hasto.

Hasto juga mengungkit peran PDI-P dalam memenangkan Bobby dalam Pilkada Kota Medan 2020. Menurut dia, PDI-P saat itu sebenarnya sudah mempunyai kader potensial, yakni Sekretaris DPD PDI-P Kota Medan Sutarto, buat diusung.

Akan tetapi, kata Hasto, PDI-P memberikan jalan bagi Bobby buat menduduki posisi itu.

Hasto menilai manuver politik yang dilakukan Bobby memperlihatkan sikap politiknya sudah berubah akibat kekuasaan.

Baca juga: Jawaban Bobby Saat Ditanya soal KTA PDI-P Usai Resmi Dukung Prabowo-Gibran

"Politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang juga bisa berubah oleh kekuasaan politik karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap," kata Hasto.

(Penulis: Nicholas Ryan Aditya, Adhyasta Dirgantara, Editor: Novianti Setuningsih, Icha Rastika, Ihsanuddin, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com