Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik "2 Panggung" saat Relasi Jokowi dan PDI-P Makin Renggang

Kompas.com - 07/11/2023, 17:50 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Relasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sejak 2012 bergandengan saat ini nampaknya dalam posisi berseberangan secara sikap politik.

Situasi itu terjadi di tengah dinamika politik menjelang ajang pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Perselisihan mencuat setelah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersedia menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Di sisi lain, PDI-P mengusung bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dengan posisi seperti itu maka Gibran akan menjadi pesaing mereka.

Baca juga: Golkar Bela Jokowi yang Disindir PDI-P: Enggak Usah Baper

Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menduduki jabatan publik itu setelah menjadi kader dan mendapat dukungan politik dari partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu.

Presiden Jokowi juga bisa menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan RI-1 juga salah satunya atas dukungan politik dari PDI-P.

Meski begitu, kemesraan antara Presiden Jokowi dan PDI-P nampaknya berangsur-angsur meredup.

Sejumlah petinggi dan politikus PDI-P pun melontarkan berbagai pernyataan berisi kekecewaan terhadap sikap politik Presiden Jokowi dan Gibran.

Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Drama Politik Lebih Banyak di Lingkaran Jokowi

Yang paling baru adalah pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani yang menyebut mereka saat ini menghadapi pesaing yang dijuluki "kawan lama sudah menjadi lawan baru."

"Jangan lagi ada yang berpikir bahwa kawan yang sudah jadi lawan itu sebenarnya sedang bersandiwara dan aslinya itu tetap bersama kita. Tidak ada itu. Sudah, terima kenyataan bahwa kawan lama sudah menjadi lawan baru," ucap Puan dalam pidato di Surabaya pada Sabtu (4/11/2023) pekan lalu.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Puan juga mengajak para kader dan simpatisan buat berjuang memenangkan Ganjar-Mahfud MD.

"Walaupun badai mengadang di depan kita jangan pernah kita gentar, jangan pernah kita takut, kita tetap tegak lurus memenangkan perjuangan kita," tegas Puan.

Baca juga: Wanti-wanti PDI-P untuk Bobby Nasution

"Kita butuh pemimpin yang mau bekerja untuk Indonesia, mau berkorban untuk Indonesia. Yang lebih penting adalah bagaimana Indonesia tetap bersatu, adem ayem damai, dan itu hanya bisa dilakukan jika kita mengabdikan diri untuk Indonesia," tambahnya.

Secara terpisah, Presiden Jokowi juga melontarkan pernyataan menyinggung situasi politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

Dia menilai kondisi saat ini penuh dengan sandiwara politik yang bisa merugikan dan tidak sesuai dengan semangat demokrasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com