Menurutnya, Bahasa Jawa itu jika diartikan ke Bahasa Arab, kurang lebih bermakna seperti Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun.
"Tapi juga bisa juga mengatakan anda itu berasal dari mana, dan nantinya akan pergi ke mana. Itu termasuk dalam artian politik ya. Jadi itu yang kenapa saya tulis seperti itu," kata Ikrar.
Sebagaimana diketahui, Ikrar Nusa Bhakti bukan satu-satunya tokoh yang mengungkapkan kekecewaan kepada Presiden Jokowi usai Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diduga melalui cara tidak adil.
Diketahui, Gibran bisa maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin sang paman, Anwar Usman, membolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum.
Namun, keputusan MK tersebut terindikasi mengandung pelanggaran etik, sehingga banyak aduan yang masuk.
Majelis Kehormatan MK (MKMK) pun dibentuk untuk mengusut dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi tersebut.
Baca juga: Ikrar Nusa Bhakti Sindir Jokowi: Orang kalau Sudah Berkuasa Itu Suka Lupa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.