Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikrar Nusa Bhakti Sindir Jokowi: Orang kalau Sudah Berkuasa Itu Suka Lupa

Kompas.com - 05/11/2023, 09:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengutip pernyataan Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln. Ia mengatakan, jika ingin melihat diri seseorang yang sebenarnya, maka berilah orang itu kekuasaan.

Hal tersebut disampaikan Ikrar Nusa Bhakti dalam program Gaspol! Kompas.com, seperti disiarkan akun YouTube Kompas.com, Sabtu (4/11/2023).

"Saya beri contoh misalnya Abraham Lincoln itu pernah mengatakan: 'Kalau anda mau menguji orang, berilah dia kekuasaan'. Karena apa? Orang kalau sudah berkuasa itu suka lupa," ujar Ikrar.

Ikrar menjelaskan bahwa lupa yang dimaksud bisa dari berbagai aspek, mulai dari lupa tentang dirinya sendiri, lupa akan sumpah yang diucapkan, lupa kepada teman, hingga lupa berasal dari mana.

Baca juga: Tangis Goenawan Mohamad dan Ambisi Kekuasaan Jokowi

Ikrar lantas mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka Jokowi bisa jadi seperti sekarang ini.

"Saya tidak menyangka seorang presiden yang saya dukung sejak menjadi calon Gubernur DKI, kemudian menjadi Capres 2014, dan ketika saya menjadi Dubes RI di Tunisia juga saya tetap mendukung beliau, walau tidak boleh kampanye sama Bu Menlu," katanya.

Lebih jauh, Ikrar menyebut bahwa Jokowi berubah 180 derajat dari sosok Jokowi yang dikenalnya selama ini.

Bahkan, ia menilai Jokowi seperti ingin menjadi 'Raja Jawa Kecil' dengan membangun dinastinya sendiri.

Diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Baca juga: Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Berdusta karena Gibran Maju Cawapres

Jokowi sendiri telah menyatakan dirinya memberi restu kepada Gibran untuk maju di Pilpres 2024.

Gibran berhak menjadi bakal cawapres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai Anwar Usman, ipar Jokowi dan paman Gibran, lewat putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden.

"Unbelieveable buat saya," ujar Ikrar.

Sementara itu, Ikrar mengingatkan bahwa kritik terbaik adalah kritikan dari teman dan pendukung.

Ia memastikan bahwa kritik dari teman bersifat membangun, bukan untuk menjatuhkan.

"Dalam Islam itu ada istilahnya Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mengajak kebenaran dan menghindari suatu yang buruk. Sebenarnya intinya itu," katanya.

Baca juga: Relawan Ganjar Tunggu Putusan MKMK Sebelum Nyatakan Jokowi Berkhianat

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Nasional
Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com