“(Contoh lain) dalam gelaran TEI 2020, Irma Mutiara Handicraft (UMKM binaan Pertamina) juga berhasil dealing dengan buyer mancanegara. UMKM binaan Pertamina ini menerima permintaan produk hingga ribuan unit untuk diekspor,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Humaina turut mendorong pelaku UMKM di Tanah Air untuk berani melangkah serta memajukan bisnis yang dijalankan.
Ia pun mengajak pelaku UMKM untuk bergabung sebagai entrepreneur binaan Pertamina agar mendapatkan pembekalan agar mampu berdaya saing dan naik kelas.
“Keunggulan Pertamina dalam membina UMKM salah satunya memiliki ekosistem dari hulu ke hilir yang matang, baik operasional, bisnis, hingga program-program. Untuk itu, ketika pelaku UMKM bergabung bersama kami merupakan langkah tepat karena berada dalam sebuah rumah dengan ekosistem yang sudah komplet,” ujarnya.
Adapun hal yang telah diakomodasi Pertamina bagi pelaku UMKM binaan, mulai dari stimulan dana, pendampingan oleh para ekspertis, hingga akses dalam berbagai pameran atau ekspo untuk menggaet market yang lebih luas.
Baca juga: 20 Negara Tercatat sebagai Potential Buyer dalam Pertamina SMEXPO 2021
Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan dari para ahli mengenai kiat-kiat untuk ekspor ke mancanegara.
“Modul pelatihan PFpreneur oleh Pertamina Foundation sangat komplet, mulai dari pemasaran, optimalisasi media sosial (medsos) dan platform e-commerce, hingga pelatihan ekspor. Untuk ibu-ibu, di manapun posisi bisnisnya saat ini, mari berkarya bersama Pertamina. Kami siap mendukung,” kata Humaina.
Sebagai informasi, dalam praktik kewirausahaan tersebut, konsep keberlanjutan (sustainability) merupakan salah satu landasan dalam pengembangan serta pendampingan.
Hal itu sejalan dengan Sustainability Development Goals (SDGs) yang digaungkan pemerintah Indonesia untuk diimplementasikan dalam praktik korporasi, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Humaina melanjutkan, Pertamina Foundation melalui program PFpreneur merupakan kepanjangan tangan perusahaan plat merah ini dalam memberdayakan masyarakat.
“Daerah operasional Pertamina tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Meski begitu, terdapat wilayah yang perlu dijangkau lebih jauh oleh Pertamina. Untuk itu, Pertamina Foundation hadir bagi masyarakat dan pelaku UMKM,” terangnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mendorong pelaku UMKM meningkatkan kualitas serta mempersiapkan diri secara optimal agar dapat tembus pasar global.
Menurut Didi, salah satu keterampilan yang perlu dikuasai pelaku UMKM adalah strategi marketing untuk menjembatani antara supply dengan demand (permintaan).
“Pelaku UMKM juga didorong mampu menganalisis titi-titik atau negara tujuan yang potensial dengan demand tinggi. Singkatnya, harus tahu produk yang dimiliki akan dijual di mana dan kepada siapa agar tidak salah sasaran,” jelas Didi.
Selain itu, lanjut Didi, pelaku UMKM juga wajib mengenal calon buyer. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan perwakilan perdagangan Kemendag RI yang tersebar di 33 negara.
Baca juga: Pertamina Klaim Digitalisasi Hemat Anggaran Subsidi Rp 53,5 Triliun
Pelaku UMKM dapat berkomunikasi (konsultasi) dengan perwakilan tersebut di luar negeri untuk menganalisis potensi bisnis di negara yang dituju.
“Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, Kemendag memfasilitasi business matching antara pelaku usaha dengan calon buyer yang dituju oleh perwakilan perdagangan RI di luar negeri,” kata Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.