Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Golkar: Gibran Tidak Jadi "Kuning", Sampai Sekarang Tetap "Merah" PDI-P

Kompas.com - 02/11/2023, 10:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan, meski sudah diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka belum menjadi kader Partai Golkar.

Wali Kota Surakarta tersebut, kata Nurdin, masih kader PDI-P.

"Sekarang ada isu bahwa Gibran dicalonkan karena sudah kuning (Golkar). Itu enggak. Gibran tidak jadi kuning. Sampai sekarang, Gibran tetap merah, PDI-P," tegas Nurdin dalam acara Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/11/2023) malam.

Baca juga: Gerindra Jateng Optimistis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Nurdin lantas menyinggung mekanisme dan aturan PDI-P yang dinilai belum dijalankan kepada Gibran.

Dia menyebut pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang dengan tegas meminta jika ada kader bermain dua atau tiga kaki untuk keluar dari partai.

"Oleh karena itu bahwa sebetulnya sangat mudah, internal partai PDI-P selesaikan secara internal, kita tidak boleh ikut campur," ujar dia.

Baca juga: Kunjungi Gus Miftah di Sleman, Gibran: Diundang, Sudah Janjian

Nurdin memastikan Partai Golkar menghormati dan tidak akan mencampuri segala aturan di PDI-P.

Dia pun menyetujui pernyataan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat yang turut hadir dalam kesempatan tersebut. Djarot mengatakan, kedaulatan partai tidak boleh diintervensi oleh siapa pun.

"Oleh karena itu, saya menegaskan bahwa Gibran itu adalah belum menjadi kader Partai Golkar. Kenapa Golkar mencalonkan? Itu adalah strategi dalam memenangkan pemilu," sebut Nurdin.

Baca juga: Prabowo-Gibran Tak Janjikan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu, Aktivis HAM Singgung soal Rekam Jejak

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membenarkan, Gibran Rakabuming Raka sudah berpamitan dari partai.

"Jadi, sudah pamit. Kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo (sangat jelas sekali, Bahasa Jawa)," kata Hasto ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Hasto pun menyinggung soal warna merah dan kuning yang berkaitan dengan Gibran.

"Bentar, kalau enggak tegas, warna merah dan kuning sama enggak?" tanya politikus asal Yogyakarta ini.

Seperti diketahui, Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Pasangan Prabowo-Gibran didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Garuda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com