Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Kembali Serukan Shalat Gaib dan Qunut Nazilah untuk Korban Perang Israel-Hamas

Kompas.com - 31/10/2023, 16:07 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta warga NU mendirikan shalat gaib guna mendoakan korban perang Israel-Hamas.

Adapun shalat gaib merupakan shalat jenazah yang ditujukan untuk orang meninggal dunia sementara mayat berada di lokasi berjauhan.

"Menyerukan kepada seluruh umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk menyelenggarakan shalat gaib dan doa bersama dengan mendoakan para syuhada dan korban jiwa akibat ekskalasi kekerasan kekerasan yang terjadi di Palestina," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

PBNU juga menyerukan jemaah nahdliyin melaksanakan qunut nazilah sebagai bagian dari upaya agar bencana kemanusiaan yang tengah terjadi di Timur Tengah itu segera berhenti.

Baca juga: DPR Gelar Sidang Paripurna, Sejumlah Anggota Pakai Syal Palestina

Adapun qunut nazilah biasa dibaca untuk memohon perlindungan untuk suatu kelompok muslim yang tengah tertindas.

"Agar bencana karena saat ini segera berhenti," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga mengajak jemaah NU menggalang dana kemanusiaan untuk membantu warga Palestina dengan cara berinfak pada Jumat pekan ini.

Dana yang terkumpul kemudian dikoordinasikan dan disalurkan melalui Lembaga Zakat, Infaq, dan sedekah NU (Lazisnu).

"Sebagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujutan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan)," tutur Gus Yahya.

Baca juga: Menlu Retno Minta PBB Tolak Pemindahan Paksa Warga Palestina di Jalur Gaza

Diketahui, Israel mulai melancarkan perang terhadap Hamas di Palestina pada 7 Oktober lalu.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan, sebanyak 203 sekolah dan 80 kantor pemerintah juga telah hancur dalam tiga pekan terakhir.

Sebagaimana diberitakan Al Jazeera Arabic, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza Salama Maarouf menyebutkan bahwa 220.000 unit rumah rusak dan 32.000 bangunan hancur total akibat pengeboman besar-besaran oleh Israel.

Sedangkan terkait dengan korban jiwa, lebih dari 8.000 orang dilaporkan telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak dan lebih dari 2.000 perempuan.

Di sisi Israel, ada sedikitnya 1.400 orang yang dilaporkan tewas saat Hamas menyerbu pada awal Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com