Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Said Beberkan Alasan PDI-P Pinang Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Kompas.com - 19/10/2023, 13:57 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bidang Perekonomian Said Abdullah memaparkan tiga alasan pihaknya mengusung Mohammad Mahfud Mahmodin atau yang dikenal dengan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri bersama seluruh ketum partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo, serta Tim Pemenangan Nasional (TPN) secara resmi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo, di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).

Pertama, pertimbangan strategis. Sebagaimana disampaikan oleh Ibu Mega, salah satu pertimbangan beliau dalam memilih Pak Mahfud MD karena wawasan beliau (Mahfud MD) di bidang hukum yang sangat luas,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung MK, Tuntut Netralitas dan Integritas

Selain itu, lanjut dia, Mahfud MD juga dinilai memiliki integritas, pengalaman, dan keberanian sebagai pendekar hukum.

Said mengungkapkan, pilihan akan Mahfud MD itu bisa diartikan bahwa Megawati menganggap perlu adanya pembenahan hukum-hukum nasional secara serius.

“Banyak kasus kasus hukum yang mencederai rasa keadilan rakyat, tajam ke bawah, tumpul ke atas, hukum pakai alat sandera oleh oleh berbagai kekuatan politik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Dewi Lustitia sebagai dewi keadilan dipaksa membuka penutup mata, yang membuat keadilan menjadi memihak.

Kemudian, kata Said, pedang Dewi Lustitia juga diharuskan untuk membunuh yang tidak sepaham. Akibatnya, bidang hukum memperlihatkan tingkat kepuasan rakyat paling rendah dibanding bidang lainnya.

Baca juga: Elite Partai Politik Pendukung Ganjar-Mahfud Berdatangan ke Rumah Megawati

Ia menilai bahwa kontemplasi panjang yang dijalani oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam memilih Mahfud MD tentu karena keseriusan tentang membangun keadilan.

“Saya melihat ada kebutuhan hadirnya 'ratu adil' di benak hati rakyat. Aspirasi itu ditangkap kuat oleh Ibu Mega. Kewenangan beliau sebagai Mandataris Kongres Partai digunakan untuk memenuhi harapan rakyat,” jelas Said.

Kepemimpinan dwitunggal

Ia mengungkapkan alasan kedua dipilihnya Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo adalah kepemimpinan dwitunggal.

Said menyebut, kesepakatan para ketum parpol terhadap sosok Mahfud MD telah melengkapi pasangan ideal Ganjar Pranowo. Kedua tokoh ini akan menjadi dwi tunggal, layaknya Bung Karno dan Bung Hatta.

Baca juga: Bung Hatta Tak Berubah, meski di Pucuk Kepemimpinan...

“Ganjar Pranowo-Mahfud MD tipologi eksekutorial, keduanya tegas mengambil sikap keberpihakan terhadap rasa keadilan. Ganjar pengurai benang kusut, Mahfud pemikir yang mendobrak status quo,” ucapnya.

Menurut Said, Ganjar adalah pribadi yang membersamai rakyat. Ganjar mampu menyelesaikan satu per satu kasus rakyat dengan memartabatkan semua lini.

Sementara itu, Said menilai Mahfud MD mampu mendobrak persekongkolan dan status quo dalam kekuasaan.

Mahfud MD, sebut dia, kerap menggunakan langkah seribu Gus Dur untuk membuat perubahan perubahan dari dalam.

Baca juga: Sederet Fakta Patung Bung Karno di Banyuasin yang Telan Anggaran Rp 500 Juta, Dianggap Tak Mirip Soekarno

“Ganjar orator layaknya Bung Karno, Mahfud pemikir layaknya Bung Hatta. Ganjar gemati dan bergumul dengan massa rakyat, kehadirannya senantiasa dinanti dan berpeluk erat dengan rakyat bawah,” ujar Said.

Ia mengungkapkan bahwa Mahfud MD merupakan oase di kalangan cerdik pandai. Pemikiran pria yang pernah menjabat sebagai Hakim Konstitusi itu menggerakkan pembaharuan di kalangan intelektual.

Menurut Said, Ganjar-Mahfud adalah duet pemimpin yang saling melengkapi, menyempurnakan niat ibadahnya untuk memimpin Tanah Air, serta membawa Indonesia sebagai tanah dan negeri yang dijanjikan.

Baca juga: Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Ganjar, Ini Rekam Jejak Pendidikannya

Rekam jejak Ganjar-Mahfud

Adapun alasan ketiga dipilihnya Mahfud MD adalah berdasarkan rekam jejak sang tokoh.

“Ganjar nasionalis, Mahfud religius. Keduanya lahir dari rakyat jelata, sama sama bukan keturunan priayi. Merangkak dari bawah, menjalani pasang-surutnya kehidupan,” jelas Said.

Seperti diketahui, Ganjar dibesarkan dari keluarga polisi berpangkat rendah yang sederhana, tetapi penuh disiplin.

Sementara itu, Mahfud MD lahir dari keluarga santri yang membawakan Islam Wasathiyah.

“Saat mahasiswa, Ganjar digembleng di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menyerap seluruh pemikiran dan gerak juang Bung Karno. Mahfud MD ditempa di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), tetapi kental dengan tradisi nahdliyah-nya,” imbuh Said.

Baca juga: PB PMII hingga HMI Geruduk KPK, Protes Pencopotan Endar Priantoro oleh Firli

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Ganjar Pranowo juga dididik oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, sedangkan Mahfud MD dibesarkan oleh Gus Dur.

“Kita ketahui, Ibu Mega dan Gus Dur adalah pemimpin terdepan gerakan reformasi. Kini anak didiknya bersatu. Ganjar dan Mahfud sama-sama menjadi singa parlemen pada zamannya. Keduanya kritis-konstruktif,” ucap Said.

Meski Ganjar dan Mahfud memegang peranan penting dalam kekuasaan, tetapi keduanya tidak tergoda oleh manisnya jabatan. Keduanya berkomitmen menghalau tindakan suap dan korupsi.

“Perang melawan korupsi bukan lagi janji, sepak terjangnya membuktikan keduanya bukanlah pepesan kosong dalam hal itu,” tuturnya.

Baca juga: Antarkan Ganjar-Mahfud MD ke KPU, Massa Pendukung Pakai Baju Bernuansa Merah-Putih dan Bawa Mawar

Apalagi, lanjut Said, pengalaman penugasan Ganjar-Mahfud juga sangat lengkap. Ganjar Pranowo pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta Gubernur Jawa Tengah (Jateng) selama dua periode yang sukses membebaskan 1 juta warga Jateng dari kemiskinan.

“Mahfud MD pernah menjadi menteri semasa Presiden Gus Dur, menjadi anggota DPR, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Semasa menjadi Ketua MK, beliau pula yang membongkar skandal korupsi yang melibatkan Hakim Konstitusi Akil Mochtar,” jelas Said.

Bahkan, lanjut dia, Mahfud MD saat menjadi Menko Polhukam saat ini juga mengungkapkan berbagai kasus kelas kakap, seperti korupsi di lingkup pajak, bea cukai, hingga kasus Ferdy Sambo.

“Rekam jejak keduanya (Ganjar-Mahfud) menjadi kado manis buat rakyat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti. Harapan akan lahirnya ratu adil yang kita nanti nantikan,” imbuh Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com