Megawati mengingatkan momen penting yang diukir kemarin di kantor DPP PDI-P, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat. Tak hanya soal deklarasi Ganjar-Mahfud, tetapi Mega mengingatkan di tempat itu, sebuah peristiwa bersejarah pernah terjadi dan diukir.
"Tempat ini menjadi saksi ketika kekuasaan otoriter Orde Baru mencoba meluluh-lantakkan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) belum pakai Perjuangan, pada 27 Juli 1996. Rakyat Indonesia mengenang peristiwa itu sebagai sebuah tonggak penting demokratisasi di Indonesia," kata dia.
"Melalui peristiwa itulah, kekuatan arus bawah bersatu guna mengoreksi total praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme atau yang pada waktu itu dikenal KKN," lanjut Mega.
Bagi Mega, sosok pemimpin tak lahir begitu saja dan meraih pucuk pimpinan tertinggi. Dia harus lahir dari tempaan perjuangan dan kesetiaan.
"Dari sejarah, kita belajar bahwa pemimpin harus lahir dari gemblengan lahir batin. Pemimpin seperti ini ditempa keteguhannya, memiliki kesetiaan pada prinsip. Kokoh pada jalan Pancasila, merakyat, visioner dan memiliki kemampuan profesional, setidaknya telah berprestasi dalam jabatan strategis di tingkat nasional, dan memiliki pengalaman konkret di pemerintahan," ungkap Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.