JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) 2024, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa ia tidak ingin memberikan keistimewaan kepada anaknya jika nanti menjadi presiden.
Hal itu diungkapkan Ganjar dalam acara Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta Barat, Rabu (18/10/2023) petang.
Mulanya, Ganjar mendapat pertanyaan dari relawan bernama Kadri Mohamad. Kadri bertanya soal upaya pemberian karpet merah untuk anak Ganjar ketika jadi presiden nanti.
“Bagaimana menurut Mas Ganjar pada saat Mas Ganjar menjadi presiden, apakah akan memberikan karpet merah ke anaknya?” tanya Kadri ke Ganjar.
“Saya mungkin akan kasih baju merah saja ke dia,” jawab Ganjar.
Baca juga: Ganjar: Kalau Pak Mahfud Tak Jadi Wapres 5 Tahun Lalu, maka Hari Inilah Saatnya
Dalam acara itu, anak Ganjar, yakni Muhammad Zinedine Alam juga hadir dan duduk di panggung.
“Buat saya sebenarnya, yang penting adalah bagaimana semua punya kompetensi dan bisa berkompetisi yang sehat,” tutur Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan bahwa kekuasaan ada batasnya. “Dan kekuasaan itu menggoda,” kata Ganjar.
“Kita harus punya kontrol diri dan tahu diri, dan saya kepingin semua yang sekolah, investasi pendidikan, kelak kemudian siapa pun melalui jalur yang fair,” ucap dia.
Ganjar tidak mau, anak-anak lain akan kalah dengan anaknya kelak.
“Saya tidak mau, kelak kemudian anak Mas Kadri akan kalah dengan Alam karena anak presiden, saya tidak mau anak Mas Kadri akan kalah dengan anak bupati. Saya tidak mau anak Mas Kadri akan kalah dengan anak gubernur atau pejabat siapa pun,” kata Ganjar.
Baca juga: Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P Sikka: Sangat Situasional
Ganjar juga mengingatkan pentingnya saran, kritik, dan kontrol. “Karena semua butuh proses,” tutur dia.
Diketahui, Ganjar akan berdampingan dengan Mahfud MD untuk menjadi peserta Pemilihan Presiden (Pilpres). Ganjar-Mahfud didukung oleh PDI-P, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Sementara itu, terdapat bakal calon lainnya, yaitu Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto yang belum menentukan pasangan.
Anies-Cak Imin didukung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Sedangkan Prabowo didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.