Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Prajurit TNI Gugur Saat Mengemban Tugas Jadi Pasukan Perdamaian di Kongo

Kompas.com - 17/10/2023, 15:33 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu prajurit TNI Pratu Bibit Naili Huda gugur saat mengemban amanah menjadi pasukan perdamaian PBB di Kongo. Bibit tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-T Monusco.

Jenazah Bibit telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin (16/10/2023).

Penerimaan jenazah itu dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Laksamana Muda Retiono Kunto.

Baca juga: Pangkalan Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Dihantam Roket, Prajurit TNI Dipastikan Tak Jadi Korban

Selanjutnya, jenazah diterbangkan menuju Banyuwangi, Jawa Timur, pada hari ini, Selasa (17/10/2023).

Sebelumnya, Comander Force Intervention Brigade (FIB) Brigadier General Alfred Luciano Matambo bertindak sebagai inspektur upacara memimpin langsung upacara

pengantaran jenazah Bibit di Bandara Beni Democratic Republik Congo (DRC), Kamis (12/10/2023).

“Almarhum Pratu Bibit Nailil merupakan prajurit yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam menjalankan tugas negara sebagai duta bangsa di PBB,” kata Alfred dalam siaran pers Puspen TNI, Selasa.

Baca juga: Kontingen Garuda, Pasukan Perdamaian Indonesia

Alfred mengatakan, pengabdian yang telah dilakukan Pratu Bibit patut diberi penghargaan.

Salah satunya penghargaan dengan pengantaran upacara militer sebagai penghormatan terakhir ke prajurit yang telah gugur dalam mengharumkan nama Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com