Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putar Otak Warga di Musim Kemarau, Batasi Penggunaan AC Tekan Biaya Listrik

Kompas.com - 16/10/2023, 05:24 WIB
Xena Olivia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemakai listrik token mengeluhkan cuaca panas sehingga menyebabkan adanya peningkatan penggunaan air conditioner (AC).

Hal itu menyebabkan biaya listrik “lebih mahal” dari biasanya. Contohnya, apabila biasanya token Rp 200.000 bisa dipakai untuk satu bulan, kini hanya bertahan sekitar dua minggu.

Sejumlah pemakai listrik token yang gemar menggunakan AC membagikan siasat mereka agar token listrik bisa tetap lebih hemat.

Romi (25), salah satunya. Dia mencoba membatasi diri untuk hanya menggunakan AC selama tiga sampai empat hari dalam seminggu.

Baca juga: Keluh Kesah Warga Saat Kemarau, Biaya Token Listrik Naik Dua Kali Lipat

“Dibatasi pakai timer, jadinya pakai enam jam doang,” ujar Romi saat dihubungi Kompas.com lewat telepon.

Sementara itu, Chrestella (23) memilih untuk mematikan lampu kamarnya ketika harus bekerja dari rumah (WFH).

Menurutnya, hal itu bisa membantu untuk mengurangi penggunaan listrik di rumahnya.

“Jadi listriknya terpakai untuk AC dan nge-charge laptop saja. Charge laptop juga kan enggak terus-terusan,” celetuk Chrestella.

Baca juga: BMKG Sebut Suhu Panas RI Bakal Berlangsung Oktober, Menurun November 2023

Di sisi lain, Refina (25) lebih memilih untuk tidak menyalakan AC dan menggunakan kipas angin kecil supaya lebih hemat.

“Enggak terlalu besar kipasnya sebenarnya, yang kecil gitu,” ujar Refina.

“Cukup membantu meski enggak terlalu, tapi ya setidaknya ada angin,” sambung dia.

Chrestella dan Refina berharap agar cuaca semakin membaik dan musim hujan segera datang.

“Harapannya semoga cuacanya pulih lagi deh. Jangan panas banget begitu. Di dalam ruangan dingin banget, bikin (gampang) sakit,” celetuk Chrestella.

“Sekarang beneran butuh hujan saja, karena panas banget,” timpal Refina.

Berbeda dengan Romi, dia berharap PLN bisa membawa kembali promo listrik gratis atau subsidi selama musim kemarau.

“Soalnya sangat membantu warga, terutama anak kos miskin kayak saya,” imbuh Romi sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com